PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bahan
pakan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan dan dapat dicerna sebagian atau
seluruhnya tanpa mengganggu kesehatan ternak yang memakannya. Agar ternak
peliharaan tumbuh sehat dan kuat, sangat diperlukan pemberian pakan. Pakan
memiliki peranan penting bagi ternak, baik untuk pertumbuhan ternak muda maupun
untuk mempertahankan hidup dan menghasilkan produk (susu, anak, daging) serta
tenaga bagi ternak dewasa. Fungsi lain dari pakan adalah untuk memelihara daya
tahan tubuh dan kesehatan. Agar ternak tumbuh sesuai dengan yang diharapkan,
jenis pakan yang diberikan pada ternak harus bermutu baik dan dalam jumlah
cukup.Pendapat ini sesuai dengan pernyataan (Anonim, 2009)
yang menyatakan bahwa Bahan pakan adalah (bahan makanan ternak) adalah segalah
sesuatu yang dapat diberikan kepada ternak baik yang berupa bahan organik
maupun anorganik yang sebagian atau semuanya dapat dicerna tanpa mengganggu
kesehatan ternak. Bahan pakan terdiri dari bahan organik dan anorganik.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan
Tujuan
Praktikum Bahan Pakan dan Formulasi Ransum tentang Pengenalan Bahan Pakan ialah
agar Mahasiswa dapat menjelaskan berbagai macam bahan pakan sumber protein
(hewani dan nabati), energi (biji-bijian, lemak/minyak, dan hijauan), vitamin,
dan mineral. Di samping itu mahasiswa juga diharapkan dapat menjelaskan bahan
pakan yang tergolong aditif ( antara lain obat-obatan, probiotik prebiotik,
simbiotik, dan minyak esensial), suplemen (premix) dan bahan pemalsu pakan
(antara lain sekam, pasir, dan serbuk gergaji).
Manfaat
Adapun manfaat
dilaksanakannya praktikum ini ialah agar mahasiswa dapat lebih mengenal dan membedakan
secara lebih spesifik antara berbagai macam bahan pakan ternak.
TINJAUAN
PUSTAKA
Allen D. Tilman dkk (2003) menyatakan
bahwa pemberian vitamin harus cukup tinggi untuk mencegah tanda-tanda
defisiensi dan menghasilkan pertumbuhan maximum seperti pemberian vitamin A, B
komplek yang dalam hal ini kebutuhan akan riboflavin akan dipengaruhi oleh
takaran protein dalam makanan karena pemberian vitamin sangat penting untuk
keperluan metabolisme KH tubuh.
Antan (2002) Pakan sumber protein yang baik adalah yang
berasal dari tumbuhan seperti bungkil dan bakatul, juga yang berasal dari
hewani seperti tepung ikan.
Antonio. A. (2001) yang menyatakan bahwa
bahan-bahan pemalsu pakan merupakan bahan-bahan yang bentuk, tekstur, hampir
sama dengan bahan pakan yang dipalsukan akan tetapi satu hal yang sulit untuk
dipalsukan yaitu bau.
Budi Harjho,(2003) mengatakan “Bahan-bahan sumber mineral
kalsium yang sering ditambahkan kedalam pakan ternak untuk menambah kandungan
nutrisi mineral kalsium antara lain:
a.
Tepung tulang
Tepung
tulang yang diperoses ini mengandung kalsium 24% .dibeberpa pabrik makanan
ternak mempergunakan tepung tulang yang tercampur dengan sisa-sisa daging atau
limbah rumah potong. Sesuai dengan namanya maka tepung tulang ini digunakan
untuk tambahan dan juga sebagai pelengkap untuk melengkapi kandungan nutrisi
mineral kalsium pada pakan ternak.
b.
Tepung kerang
Tepung
karang atau CaCO3 merupakan sumber kalsium yang baik mengandung kalsium 38%
atau 98% kalsium karbonat, bila menggunakan tepung karang sebagai bahan makanan
ternak sifatnya hanya sebagai pelengkap dan tidak harus di tambahkan tujuanya
adalah untuk menambah nilai mineral kalsium pada pakan ternak.
c.
Garam
Garam dapur atau NaCl ini merupakan bahan alami yang di
gunakan untuk melengkapi mineral-mineral lainnaya yang dibutuhkan oleh ternak,
bila menggunakan garam sebagai tambahan makanan ternak maka tidak boleh lebih
dari 0,25%. Disamping itu masih banyak lagi sumber mineral kalsium yang kini
sudah tidak digunakan lagi karena sudah ada buatan pabrik seperti kapur makan,
rock phosphate, dicalsiumphosfate, aragonite, dan gypsum.
Dr. Stephen Long (2004), yang telah lama menjadi peneliti
tanaman, mengatakan adanya kemungkinan bahwa rumput gajah bisa menjadi salah
satu opsi yang membantu untuk menggantikan bahan bakar minyak pada tahun 2030.
Dwiyanto, dkk. (2001). Hasil
ikutan tanaman tebu merupakan pakan sumber serat atau energi yang dapat
dimanfaatkan sebagai pakan ternak ruminansia adalah pucuk tebu, daun tebu,
ampas tebu (bagase), blotong dan tetes (molases). Pucuk tebu memiliki daya
cerna dan nilai gizi yang relatif rendah, hal tersebut dapat dilihat dari
kandungan serat kasarnya yang cukup tinggi (42,30%). Akan tetapi dengan
tindakan pengolahan kimiawi, hayati dan fisik, secara signifikan mampu
meningkatkan daya cerna, kandungan gizi dan konsumsi pakan.
E. Salamah (2006) dalam
bukunya Ransum untuk ayam Kampung menyebutkan Bahan pakan nabati adalah bahan
pakan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Bahan pakan nabati ini umumnya
mempunyai serat kasar tinggi, misalnya dedak dan daun-daunan yang suka dimakan
oleh ayam buras.Disamping itu bahan pakan nabati banyak pula yang mem punyai
kandungan protein tinggi seperti seperti bungkil kelapa.bungkil kedele dan
bahan pakan asal kacang-kacangan. Dan tentu saja kaya akan energi seperti
jagung. Berikut penjelasan skilas tentang bahan pakan tersebut.
Handaka (2008) yaitu bahan-bahan pakan sumber mineral antara
lain tepung tulang, tepung kulit kerang, mineral supplement.
Henk W. Hoogenkamp (2003),menuturkan dalam ”Asia Pacific
Food Industry”, perusahaan pengolahan makanan dan daging di berbagai negara
termasuk di Asia kini mulai berlomba memprogramkan penggunaan dedak padi stabilisasi sebagai
bahan/ramuan kunci bagi optimalisasi kualitas produk mereka. Hasil-hasil
penelitian di lembaga-lembaga penelitian dan universitas di Amerika Serikat,
Eropa dan Asia (Thailand dan Pilipina) telah mengkonfirmasi kemampuan dedak padi stabilisasi mengikat air
dengan intensitas yang tinggi untuk jangka waktu yang lebih panjang dibanding
isolat protein kedelai pada tingkat penggunaan 4%.Dedak padi yang telah dikenal sebagai bahan untuk makanan suplemen
dan fungsional, dalam bentuk terstabilisasi memiliki potensi untuk meningkatkan
sifat fungsional dan stabilisasi emulsi daging dan daging giling kasar.
Henni. J. k (2007) mengatakan Pelepah kelapa sawit telah
lama kami manfaatkan menjadi pakan utama bagi sapi-sapi yang ada di peternakan
kami,” ungkap pria yang akrab disapa Hen ini dengan lugas.Para peternak di
Kelompok Ternak Maju Sejahtera yakin betul pelepah kelapa sawit memiliki dampak
positif bagi pertumbuhan sapi-sapi mereka.Hen memiliki dua jenis sapi yang
dipelihara saat ini, yaitu sapi Bali dan sapi Simmental.Sapi Bali merupakan
sapi plasma nutfah Indonesia. Sapi ini merupakan hasil domestikasi
dari banteng (Bibos Banteng), jenis sapi yang unik, hingga saat ini masih hidup
liar di Taman Nasional Bali Barat, Taman Nasional Baluran dan Taman Nasional
Ujung Kulon. Sapi asli Indonesia ini sudah lama didomestikasi suku bangsa Bali
di pulau Bali dan sekarang sudah tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Lubis (2007), Hijauan makanan ternak bahan makanan yang berupa
daun-daunan, kadang-kadang masih bercampur dengan batang, ranting, serta
bunganya yang umumnya masih berasal dari tanaman sebangsa rumput (Graminea,
Cyperaceae) atau daun kacang-kacangan (Leguminosae) atau jenis lainnya.
NH. Mon.eith,E.H (2000)
hoult Zea mays merupakan salah satu biji-bijian yang sangat penting dan secara
geografis paling banyak ditanam karena jagung adalah sumber protein pada
ternak.
Nurhayati (2008) yang menyatakan tepung ikan merupakan bahan
pakan sumber protein yang paling baik dibandingkan dengan bahan yang lainnya.
Petter (2002), menyatakan bahwa dedak
mempunyai produk yang beraneka, karena dapat berbentuk bekatul, dedak halus,
kurang halus, sedang, kasar dan kasar sekali. Dari hasil pemeriksaan
laboratorium terhadap dedak halus yang berasal dari bahan kering udara
diketahui bahwa komposisinya11,7 % air, 8,9 % protein, 13,1 % abu mineral, 5,6
% lemak, 16,1 % serat kasar dan 44,6 % bahan tepung.
Sarmono (2007), menyatakan bahwa ada
beberapa bentuk pakan ayam buras yaitu tepung halus, tepung kasar, pellet, atau
bijian yang utuh. Pakan tepung halus digunakan untuk fase starter, tepung kasar
untuk fase grower, selanjutnya pakan ayam buras dewasa berbentuk pellet, biji
utuh, atau tepung kasar.
Sinurat (2000),
Limbah pabrik kelapa sawit yang dapat dijadikan sebagai bahan pakan
alternatif ternak unggas dan punya potensi yang besar adalah bungkil inti sawit
(BIS) dan lumpur
minyak sawit (Solid Decanter Waste = SDW).
Sembiring (2001) yang menyatakan bahwa bahan pakan sumber
energi yang utama adalah bahan pakan yang kandungan utamanya berupa karbohidrat
yang mana lebih mudah ditebolisme daripada energi yang berasal dari lemak.
Suhendra (2004)Setelah dilakukan pengujian secara
kuantitatif bahwa di dalam bungkil kedele masih terdapat suatu senywa
penghambat, sehingga penggunaan harus diperhatikan.
Sunarso et al.
(2009), Zat pakan (zat makanan) adalah bagian dari bahan pakan yang dapat
dicerna, dapat diserap dan bermanfaat bagi tubuh (ada 6 macam zat pakan: air,
mineral, karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin
Suprapto dan Rasyid(2002), dalam penelitiannya mengatakan
Pemanfaatan limbah merupakan salah satu alternative untuk menaikkan nilai
ekonmi limbah tersebut.Pemanfaatan limbah pertanian diantaranya adalah tongkol
jagung, yang selama ini hanya dijadikan sebagai pakan ternak atau hasil
industri minyak jagung yang tidak diolah kembali menjadi sesuatu yang memiliki
nilai ekonomi tinggi. Untuk itulah dalam penelitian ini akan dimanfaatkan
limbah pertanian yaitu tongkol jagung sebagai penghasil glukosa, sehingga
limbah ini dapat bermanfaat bagi penigkatan nilai tambah limbah pertanian.
Seiring dengan kebutuhan jagung yang cukup tinggi, maka akan bertambah pula
limbah yang dihasilkan dari industri pangan dan pakan berbahan baku jagung.
Limbah yang dihasilkan diantaranya adalah tongkol jagung yang biasanya tidak
dipergunakan lagi ataupun nilai ekonominya sangat rendah. Umumnya tongkol
jagung dipergunakan sebagai pakan ternak sapi, ataupun di daerah pedesaan
tongkol jagung ini dapat dimanfaatkan sebagai obat diare .
Suprapto dan rasyid,(2002)mengatakan bahwa Tanaman jagung
termasuk jenis tanaman pangan yang diketahui banyak mengandung serat kasar
dimana tersusun atas senyawa kompleks lignin, hemiselulose dan selulose
(lignoselulose), dan masing-masing merupakan senyawa-senyawa yang potensial
dapat dikonversi menjadi senyawa lain secara biologi. Tanaman jagung yang
diambil khasiatnya adalah bagian buah ,tongkol, kulit dan menir jagun,semua itu
berguna bagi pakan ternak. Selulose merupakan sumber karbon yang dapat
digunakan mikroorganisme sebagai substrat
dalam proses fermentasi untuk mengahsilkan produk yang mempunyai nilai
ekonomi tinggi.
Syafrial (2005) Nilai nutrisi limbah bervariasi dari bahan
yang bergizi tinggi serta mengandung protein dan energi yang mudah dicerna
sampai kepada produk yang sedikit nilai nutrisinya seperti sekam padi dan
kerabang kacang tanah
Trobos (2007) yang menyatakan dedak padi atau sekam padi
merupakan hasil ikutan dari penggilingan beras yang masih bisa dimanfaatkan
sebagai bahan pakan sumber energi, yang berbentuk bubuk/ serbuk.
Urip Santoso (2003) menyatakan bahwa bentuk fisik bahan makanan dapat dibagi dalam 3
kelompok yaitu bahan makan butiran ( jagung, kacang-kacangan, sorgum ), bahan
makan berbentuk tepung ( dedak halus, tepung ikan, tepung tulang ) dan bahan
makan berbentuk cairan ( minyak ikan, minyak kelapa, molasses ).Dan
pengelompokan iti dikelompokkan lagi kedalam bahan pakan sumber
energi,protein,lemak,dan vitamin.Semua jenis bahan pakan untuk ternak tentulah
sangat bermamafaat untuk ternak.
Zardian utama,(2001) mengatakan
Probiotik starbio adalah koloni bibit mikroba (berasal dari lambung sapi) yang
dikemas dalam campuran tanah dan akar rumput serta daun-daun atau
ranting-ranting yang dibusukkan, dalam koloni tersebut terdapat mikroba khusus
yang memiliki fungsi yang berbeda, misalnya Cellumonas clostridium
thermocellulosa (pencerna lemak), Agaricus dan Coprinus (pencerna
lignin), serta Klebssiella dan Azozpirillum transiliensis (pencerna
protein). Probiotik starbio merupakan probiotik anaerob penghasil enzim pemecah
karbohidrat (selulosa, hemiselulosa, lignin) dan protein serta lemak. Manfaat
starbio dalam ransum ternak adalah meningkatkan daya cerna, penyerapan zat
nutrisi dan efisiensi penggunaan ransum. Starbio juga dapat menghilangkan bau kotoran ternak.
METODOLOGI
PENGAMATAN
Waktu
dan Tempat
Praktikum Bahan Pakan dan
Formulasi Ransum tahun 2013 dilaksanakan pada hari Senin, 15 April 2013, pada
pukul 14.00 WIB s/d selesai di Laboratorium Bahan Pakan dan Formulasi Ransum
Fakultas Peternakan Universitas Jambi.
Materi
Adapun materi yang di praktikumkan adalah
PengenalanBahan Pakan. Dalam praktikum ini bahan-bahan yang digunakan antara
lain Obat-obatan ternak, Top mix, mineral mix, Tepung tulang, Cangkang karet,
Cangkang bungkil inti sawit, pasir, tepung bulu ayam, Tepung kulit Duku, Tepung
biji durian, tepung bungkil biji karet, tepung kerabang telur, legume kalopo,
legume sentro, legume stilo, tepung kulit kerang, rumput raja, rumput benggala,
tepung darah, jagung kasar, rumput gajah, tongkol jagung, pelepak sawit,
bungkil inti sawit, poles, menir, klobot, serbuk gergaji, minyak sayur, bungkil
kedelai, tepung jeroan ikan, pati,dedak padi, ampas tahu, tepung kulit durian,
tepung ikan, jagung utuh, bagasse, tepung ampas jamu.
Metoda
Adapun metoda dalam praktikum Pengenalan bahan pakan yaitu
praktikan diminta untuk mengelompokan bahan pakan sumber protein hewani dan
nabati, sumber energi, hijauan makanan ternak, vitamin, aditif, mineral,
obat-obatan dan bahan pemalsuan pakan. Praktikan juga mendengarkan dan
memperhatikan asdos menjelaskan pengelompokan bahan pakan yang ada, kemudian di
catat dibuku diktat dan disalin kembali di laporan sementara praktikum.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Pada praktikum pengenalan bahan
pakan ini akan membahas beberapa macam jenis pakan. Adapun bahan pakanan dibagi
menjadi beberapa bagian, diantaranya Sumber protein, sumber energy, sumber
mineral, pakan aditif, dan pakan suplemen. Bahan pakan terdiri
dari bahan organik dan anorganik. Bahan organik yang terkandung dalam bahan
pakan, protein, lemak, serat kasar, bahan ekstrak tanpa nitrogen, sedang bahan
anorganik seperti calsium, phospor, magnesium, kalium, natrium. Kandungan bahan
organik ini dapat diketahui dengan melakukan analisis proximat dan analisis
terhadap vitamin dan mineral untuk masing masing komponen vitamin dan mineral
yang terkandung didalam bahan yang dilakukan di laboratorium dengan teknik dan
alat yang spesifik. (Anonim a, 2009).
1.
Bahan
Pakan Sumber Protein
Adapun
pengelompokan bahan pakan yang merupakan jenis protein hewani pada tabel
dibawah ini :
A.
Protein
Hewani
No.
|
Bahan Pakan
|
Bentuk Fisik
|
Tekstur
|
Warna
|
Bau
|
1
|
Tepung Bulu Ayam
|
Tepung
|
Halus
|
Coklat Pekat
|
Hangus
|
2
|
Tepung Tulang
|
Tepung
|
Halus
|
Putih Kemerahan
|
Hambar
|
3
|
Tepung Ikan
|
Tepung/ Kapas
|
Halus sebagian Kasar
|
Abu-abu
|
Amis
|
4
|
Tepung Jeroan Ikan
|
Halus
|
Kasar
|
Coklat
|
Amis
|
5
|
Tapung Darah
|
Butiran Halus
|
Halus
|
Merah
|
Amis
|
Pakan sumber energi adalah bahan pakan yang memiliki
kandungan protein kasar > 20% dan serat kasar < 18%.Ini dapat berupa asal
hewani atau nabati.Menurut Antan (2002) Pakan sumber protein yang baik adalah
yang berasal dari tumbuhan seperti bungkil dan bakatul, juga yang berasal dari
hewani seperti tepung ikan.Sunarso et al.
(2009), Zat pakan (zat makanan) adalah bagian dari bahan pakan yang dapat
dicerna, dapat diserap dan bermanfaat bagi tubuh (ada 6 macam zat pakan: air,
mineral, karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin
Tepung ikan merupakan sumber protein utama bagi unggas,
karena bahan makanan tersebut mengandung semua asam-asam amino yang dibutuhkan
ayam dalam jumlah cukup dan teristemewa merupakan sumber lisin dan methionin
yang baik.Penggunaan tepung ikan dalam ransum unggas seringkali harus dibatasi
untuk mencegah bau ikan yang meresap ke dalam daging atau telur.Tepung ikan
merupakan bahan pakan sumber protein hewani yang mudah didapat tetapi merupakan
bahan pakan yang penting karena mempunyai kandungan protein yang lebih baik
daripada sumber protein yang berasal dari nabati.Hal ini sesuai dengan teori
Nurhayati (2008) yang menyatakan tepung ikan merupakan bahan pakan sumber
protein yang paling baik dibandingkan dengan bahan yang lainnya.
B.
Protein
Nabati
Adapun pengelompokan bahan pakan yang merupakan jenis
protein nabati pada tabel dibawah ini.
No.
|
Bahan Pakan
|
Bentuk Fisik
|
Tekstur
|
Warna
|
Bau
|
1
|
Jagung Kasar
|
Butiran Kasar
|
Kasar
|
Kuning
|
Aroma Jagung
|
2
|
Tepung Biji Karet
|
Tepung
|
Halus
|
Kuning
|
Wangi
|
3
|
Tepung Kulit Duku
|
Tepung
|
Kasar
|
Coklat
|
Harum
|
4
|
Tepung Kulit Durian
|
Serat Kasar
|
Kasar
|
Coklat
|
Bau durian
|
5
|
Ampas Tahu
|
Tepung
|
Halus
|
Putih
|
Bau Kacang kedelai
|
6
|
Bungkil Inti Sawit
|
Serbuk
|
Kasar
|
Coklat
|
Harum
|
7
|
Bungkil Kelapa
|
Butiran
|
Halus
|
Coklat
|
Harum
|
8
|
Cangkang Biji Karet
|
Lempengan
|
Keras
|
Coklat
|
Wangi
|
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa ampas tahu
merupakan sumber protein nabatai yang sering digunakan dalam ransum ternbak
terutama ruminansia.Hal ini sesuai dengan teori Parrakkasi.A.(1995) yang
menyatakan bahwa bungkil kedele, ampas tahu merupakan bahan pakan sumber
protein nabati yang lazim digunakan sebagai pakan ternak.
Tepung Kedele Keuntungan: mengandung lisin asam amino
essensial yang paling essensial dan aroma makanan lebih sedap, penggunaannya ±
10%. Kekurangan: mengandung zat yang dapat menghambat enzim tripsin, dapat
dikendalikan dengan cara memasak. Kandungan gizi: Protein: 39,6%, Lemak=14,3%,
Karbohidrat=29,5%, Abu=5,4%, Serat=2,8%, Air=8,4%, Nilai ubah=3-5.
Bungkil kelapa adalah ampas dari proses pembuatan minyak
kelapa.Sebagai bahan ramuan dapat dipakai sampai 20%. Kandungan gizi Protein=17,09%, Lemak=9,44%,
Karbohidrat=23,77%, Abu=5,92%, Serat kasar=30,4%, Air=13,35%.
Bungkil
kedelei merupakan limbah dari industri minyak biji kedele. Bungkil ini sangat
disukai ternak namun, penggunaannya harus diperhatikan karena zat penghambat
tripsin mungkin masih tersisa pada bungkil kedele yang diproduksi dengan
pemakaian suhu yang rendah Hal ini dipertegas oleh pendapat Suhendra
(2004)Setelah dilakukan pengujian secara kuantitatif bahwa di dalam bungkil
kedele masih terdapat suatu senywa penghambat, sehingga penggunaan harus
diperhatikan.
2.
Bahan
Pakan Sumber Energi
Dikatakan sumber energi karena
memiliki kadar Serat kasar <18 dan="" dinding="" kasar="" protein="" sel="" span="">18>
A.
Biji-bijian/Butir-butiran
Adapun pengelompokan bahan pakan yang merupakan jenis
Biji-bijian atau Butiran – butiran pada tabel dibawah ini
No.
|
Bahan Pakan
|
Bentuk Fisik
|
Ukuran (mm)
|
Berat (g)
|
Warna
|
Bau
|
|
Panjang
|
Lebar
|
||||||
1
|
Bungkil
Inti Sawit
|
Butiran
Halus
|
-
|
-
|
-
|
Coklat
|
Harum
|
2
|
Tepung
Biji Durian
|
Butiran
Halus
|
-
|
-
|
-
|
Coklat
|
Asam
|
3
|
Jagung
|
Butiran
|
-
|
-
|
-
|
Kuning
Kekuningan
|
Aroma Jagung
|
4
|
Menir
|
Bulat-bulat
kecil
|
-
|
-
|
0,2
gr
|
Putih
Kekuningan
|
Aroma Beras
|
5
|
Bungkil
Kacang Kedelai
|
Butiran
|
-
|
-
|
-
|
Kuning
|
Wangi
|
Petter (2002), menyatakan bahwa dedak
mempunyai produk yang beraneka, karena dapat berbentuk bekatul, dedak halus,
kurang halus, sedang, kasar dan kasar sekali. Dari hasil pemeriksaan
laboratorium terhadap dedak halus yang berasal dari bahan kering udara
diketahui bahwa komposisinya11,7 % air, 8,9 % protein, 13,1 % abu mineral, 5,6
% lemak, 16,1 % serat kasar dan 44,6 % bahan tepung.
Dari tabel dapat dijelaskan bahwa pati, Menir, sekam padi,
dan jagung merupakan bahan-bahan pakan sumber energi selain tongkol jagung atau
sorghum dan padi, Padi bahan pakan sumber energi yang cukup mahal disamping itu
padi merupaan bahan pakan pokok manusia sehingga jarang atau tidak pernah
digunakan sebagai bahan pakan ternak kecuali yang berkualiyas yaitu
pecahan-pecahan besar dari penggilingan.
Pati, Menir, sekam padi dan jagung merupakan sumber energi
yang utama karena kandungan karbohidratnya. Hal ini sesuai dengan teori
Sembiring (2001) yang menyatakan bahwa bahan pakan sumber energi yang utama
adalah bahan pakan yang kandungan utamanya berupa karbohidrat yang mana lebih
mudah ditebolisme daripada energi yang berasal dari lemak.
Untuk dedak padi/ sekam padi walaupun hasil ikutan dari
penggilingan beras akan tetapi masih bisa dimanfaatkan sebagai sumber
berenergi. Hal ini sesuai dengan teori Trobos (2007) yang menyatakan dedak padi
atau sekam padi merupakan hasil ikutan dari penggilingan beras yang masih bisa
dimanfaatkan sebagai bahan pakan sumber energi, yang berbentuk bubuk/ serbuk.
B.
Berbentuk
Cairan
Adapun
pengelompokan bahan pakan yang merupakan jenis sumber energy yang berbentuk
cair pada tabel dibawah ini
No.
|
Bahan Pakan
|
Tingkat Kekentalan
|
Warna
|
Bau
|
Rasa
|
1
|
Minyak Sayur
|
Kental
|
Kuning
|
Tidak Berbau
|
Tidak ada Rasa
|
2
|
Molasses
|
Kental
|
Coklat
|
Harum
|
Manis
|
Molases adalah sebuah produk dari
Limbah industry pembuatan kecap. Molases memiliki warna hitam pekat, tekstur
kental, rasanya manis dan baunya seperti madu.
C.
Berbentuk
Tepung
No.
|
Bahan Pakan
|
Bentuk
Fisik
|
Tekstur
|
Warna
|
Bau
|
1
|
Poles
|
Tepung
|
Halus/
Lembut
|
Kuning
Kecoklatan
|
Aroma
Padi
|
2
|
Pati
|
Tepung
|
Halus
|
Putih
|
Aroma
Ubi
|
3
|
Tepung
kulit Durian
|
Serat
Kasar
|
Kasar
|
Coklat
|
Aroma
Durian
|
4
|
Dedak
Padi
|
Serbuk
Halus
|
Halus
|
Coklat
Muda
|
Aroma
Beras
|
3.
Bahan
Pakan Sumber Mineral
Adapun pengelompokan bahan pakan
yang merupakan sumber mineral pada tabel dibawah ini
No.
|
Bahan Pakan
|
Bentuk
Fisik
|
Warna
|
Bau
|
1
|
Tepung
Kerabang Telur
|
Serbuk
|
Krem
|
Amis
|
2
|
Tepung
Kulit Kerang
|
Serbuk
Halus
|
Putih
keabu-abuan
|
Tidak
Berbau
|
3
|
Tepung
Tulang
|
Tepung
|
Putih
Kemerahan
|
Hambar
|
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa kandungan dari
tulang, kerabang telur, kulit karang adalah cadanp sehingga jika dibuat tepung
dan dicampukan kedalam ransum akan berperan sebagai sumber mineral.
Tepung tulang, tepung kerabang telur, tepung kulit kerang
merupakan bahan pakan sumber mineral yang sering digunakan dalam ransum ternak.
Hal ini sesuai dengan teori Handaka (2008) yaitu bahan-bahan pakan sumber
mineral antara lain tepung tulang, tepung kulit kerang, mineral supplement.
Warna dari 3 macam bahan pakan
sumber mineral hampir sama yaitu abu-abu karena mineral merupakan bahan
anorganik yang merupakan abu, setelah melalui proses pembakaran dalam tanur
4.
Obat-obatan
Ternak
Supaya
sehat dan dapat tumbuh dengan baik maka ayam perlu diberi obat.Adapun macam-macam
obat dan fungsinya di tumjukan pada tabel di bawah ini.
No.
|
Nama Produk
|
Produsen
|
Indikasi
|
Komposisi
|
Aturan Pakai
|
1
|
Norflox 33
|
PT. SHS INTERNASIONAL-Indonesia
|
Untuk mengobati penyakit yang disebabkan bakteri gram
negatif
|
Mengandung Norfloxacin nicotinate 33 %
|
60-120 mb/ Kg Berat badan/ hari. ( 1 sendok takar = 5
g, untuk 2000 ekor DOC)
|
2
|
Neobro
|
Medion-Bandung-Indonesia
|
-
Merangsang
pertumbuhan ayam pedaging
-
Melengkapi segala
kebutuhan vitamin dan asam amino
-
Meningkatkan
efisiensi ransum
-
Mencegah stress
& meningkatkan daya tahan tubuh
|
Lethionine, Lysine,Sodium salicylate, vit A,
D3, E, K3, B1, B2, B6,
B12, C, Calcium-D-pantothenate, nicotinamide, Zinc, Manganese,
Magnesium, Copper, Cobalt.
|
-
Ayam umur 0-6
minggu 1 gr tiap 2 L air minum/ 1 gr tiap 1 Kg ransum.
-
Ayam umr 6-9
minggu 1 gr tiap 3 L air minum/ 1 gr tiap 1,5 kg ransum.
|
3
|
Levocap
|
PT. Sanbe Farma
|
Mengobati penyakit pada unggas
|
Levofloxacin
|
1 g/ 2 L air minum
|
4
|
Vita Chicks
|
Medion- Bandung-Indonesia
|
-
Mempercepat
pertumbuhan
-
Mencegah
kekurangan vitamin
-
Mengatasi stress
-
Mengurangi angka
kematian
|
Bacitracin MD, vit A, D3,
E, K3, B1, B2, B6, B12,
C, Calcium-D-pantothenate
|
-
5 gr tiap 7 L air
-
5 gr tiap 12 L
air
|
5
|
Egg Stimulant
|
Medion- Bandung-Indonesia
|
-
Mempercepat
tercapainya prod.telur
-
Mencegah kemerosotan
prod.telur
-
Mempercepat
proses penyembuhan penyakit
|
Bacitracin MD, vit A, D3,
E, K3, B1, B2, B6, B12,
C, Calcium-D-pantothenate, Nicotine Acid, Folic acid
|
1 gr tiap 2 L air minum
|
6
|
Capribro
|
PT Sanbe Farma
|
-
Melengkapi
kebutuhan vit, mineral, as. Amino,
-
Meningkatkan
efisiensi pengguna pakan
-
Meningkatkan
kualitas telur
|
vit A, D3,
E, K3, B1, B2, B6, B12,
C, Biolin, Lysine, Arginine, Glycine, Magnesium, Manganese
|
Larutkan 1 g capribro pada 2 L air minum atau 1 g/
pakan ayam, berikan 5-7 hari berturut-turut.
|
7
|
Susu skim
|
-
|
-
|
-
|
2,5 g/ L atau 10 g/ 4 L
|
8
|
Theraphy
|
Medion-Bandung-Indonesia
|
Kolera, pullorom, CRD, Koksidiosis Korisa, Synovitis
|
Oxylehacycline HCl
100 mg, Amprolium 50 mg, Vit A,K 5 mg
|
-
Untuk mencegah
penyakit pada stress ; 1 g tiap 2 L air minum atau 5 sendok plastic putih ram
tiap 4 L air minum, diberikan selama 3 hari berturut-turut
-
Mencegah wabah
|
9
|
Turbo
|
Medion-Bandung-Indonesia
|
-
Menambah
kesuburan
-
Mencegah stress
-
Meningkatkan dan
memperpanjang masa prod telur
-
Mencegah penyakit
|
vit A, D3,
E, K3, B1, B2, B6, B12,
C, methionine, Lysine, Calcium, Nicotinamide
|
5 g tiap 1 L air minum kemudian dicampur kedalam 2 kg
ransum (2,5 g obat/ kg ransum)
|
10
|
Mineral feed suplement ( ayam dan itik)
|
Medion-Bandung-Indonesia
|
-
Memperbaiki telur
-
Membantu pertumbuhan
-
Mencegah dan
menyembuhkan penyakit karena kekurangan mineral
Ex: lumpuh, Kaki
bengkok, kurang darah
|
Calcium, phosphor, iron, mangan, iodine, copper, zinc,
vit B12, D3
|
1 kg tiap 50 kg ransum aduk sampai rata
|
11
|
Doxyvet
|
Medion-Bandung-Indonesia
|
CRD (ngorok)
|
Dycycline HCl 25 mg
|
2 g tiap L air minum atau 0,4 g tiap kg BB, diberikan
selama 3 hari berturut-turut
|
12
|
Vita tetra-chlor
|
Medion-Bandung-Indonesia
|
-
Korisa ( snot,
pilek, muka, bengkak)
-
Kolera ( berak
hijau
-
CRD ( batuk,
ngorok)
-
Pullorum ( berak
putih)
|
Hycyclin HCl 50 mg, Bhromicyn base 10 mg, B1,
B2, B6, B12 , C 10 mg, Chloride 50 mg,
Kalium sulfate 25 mg
|
Ayam umur sampai 4 minggu sehari sekali ½ kapsul.
|
13
|
Vita stress
|
Medion-Bandung-Indonesia
|
-
Menambah daya
tahan tubuh dan mencegah stress
-
Mencegah
kekurangan vit
-
Mempercepat
pemulihan kesehatan
|
vit A, D3,
E, K3, B1, B2, B6, B12,
C, nicotinic acid
|
-
1 g tiap L air
minum atau 4 sendok plastic putih rata tiap 2 L air minum
-
1 g tiap 2 L air
minum atau 4 sendok plastic putih
|
14
|
Caprimox
|
PT. Caprifarmindo Labs
|
Untuk mengobati penyakit pada unggas dan babi
|
Amoxycillin 150 mg, Colistin 600.000 iu
|
-
Unggas 1 g/ 3 L
pada pagi dan sore, 3-5 hari berturut-turut
-
Babi/ induk 1 g/ 15 kg BB campurkan pada minuman pagi
dan sore
|
15
|
Vitakur
|
Vaksindo
|
-
Meningkatkan
nafsu makan
-
Memperbaiki
pencernaan
-
Memperbaiki/
memulihkan kesegaran
-
Mencegah
defisiensi vitamin
|
Ekstrak curcuma domestica 2000 mg, temulawak 5000 mg,
vit A, D3, E, K3, B1,
B2, B6, B12, C.
|
Larutkan didalam air minum 1 g vitakur dalam 2 L air minum
berikan selama 3-5 hari
|
16
|
Supertop
|
Medion-Bandung-Indonesia
|
-
Menjadikan ayam
menjadi galak
-
Menjadikan ayam
tahan sakit
-
Memulihkan ayam
setelah di adu
-
Menambah daya
tahan tubuh
-
Meningkatkan
criteria ayam pemacok.
|
vit A, D3,
E, K3, B1, B2, B6, B12,
C. Nicotiamide, Caffein, Calcium-D-pantothenate, methanol mineral
|
-
Ayam umur 1 bln ;
3 hari ½ Kapsul
-
Ayam umur 1-2 bln
3 hari 1 kapsul
-
Ayam lebih 2 bln
; 2 hari 1 kapsul
-
2 kapsul ½ jam
sebelum di adu
|
17
|
Paracetamol
|
Indofarma- Bekasi-Indonesia
|
-
|
Paracetamol 500 mg
|
-
|
18
|
Perfexsol
|
-
|
-
|
-
|
1 g/ 2 L air
|
19
|
Askresvik
|
PT. Agrinusa Jaya Sentosa
|
-
Mengatasi stress
akibat perubahan cuaca
-
Menjaga
keseimbangan elektrolit didalam tubuh
-
Meningkatkan
nafsu makan
|
Folic acid, vit A, D3,
E, K3, B1, B2, B6, B12,
C, Calcium-D-pantothen
|
Unggas 8 g untuk 8-10 L air minum selama 3-5 hari
berturut-turut.
|
20
|
Top
mix
|
Medion-Bandung-Indonesia
|
-
Memperbaiki
konversi ransum
-
Anak ayam tumbuh
lebih cepat
-
Meningkatkan
efisiensi makanan
-
Meningkatkan dan
memperpanjang masa produksi.
|
Nhicin
40.000 mg, Choline chloride 10.000 mg, Lysine 30.000 mg, manganese 120.000
mg, Zinc 100.000 mg.
|
-
1 kg ayam umur
0-8 minggu 3-5 gram
-
1 kg ayam umur
9-18 minggu 2-4 gram
-
1 kg ayam
pedaging 3-5 gram
-
1 kg ayam petelur
2-4 gram
-
1 kg ayam
pembibit 5-7 gram.
|
5.
Bahan
Pakan Asal Limbah Pertanian/ Agroindustri
Adapun
pengelompokan bahan pakan yang merupakan bahan pakan asal limbah pertanian /
agroindustry pada tabel dibawah ini
No.
|
Nama Limbah
|
Asal Limbah
|
Bentuk Fisik
|
Warna
|
Bau
|
|
1
|
Bungkil Inti Sawit
|
Perkebunan
|
Butiran Halus
|
Coklat
|
Hambar
|
|
2
|
Cangkang Biji Karet
|
Perkebunan
|
Lempengan
|
Coklat
|
Wangi
|
|
3
|
Tepung Biji Durian
|
Perkebunan
|
Tepung
|
Coklat Muda
|
Asam
|
|
4
|
Tepung Kulit Duku
|
Perkebunan
|
Tepung
|
Coklat
|
Harum
|
|
5
|
Bungkil Kelapa
|
Perkebunan
|
Serbuk Kasar
|
Coklat
|
Harum
|
|
6
|
Tongkol Jagung
|
Pertanian
|
Keras, Panjang
|
Putih Kekuningan
|
Harum
|
|
7
|
Pelepah Sawit
|
Perkebunan
|
Keras, Panjang
|
Putih
|
Harum
|
|
8
|
Klobot
|
Limbah Jagung
|
Lembaran
|
Coklat
|
Aroma Daun Kering
|
|
9
|
Tepung Jeroan Ikan
|
Limbah Perikanan
|
Tepung
|
Coklat
|
Amis
|
|
10
|
Ampas Tahu
|
Limbah Agroindustri
|
Tapung
|
Putih
|
Aroma Kacang Kedelai
|
|
11
|
Ampas Jamu
|
Limbah Agroindustri
|
Tepung
|
Coklat Kekuningan
|
Aroma Jamu
|
|
12
|
Bagasse
|
Limbah Tebu
|
Berserat
|
Putih Kekuningan
|
Aroma Tebu
|
|
Bahan pakan asal limbah pertanian adalah dimana hasil dari pengolahan
pertanian / agroindustri yang masih memiliki arti atau kandungan zat makanan
yang dapat di manfaatkan. Bahan baku limbah (By-Product
Feedstuffs) adalah bahan-bahan yang diperoleh dari proses komersial dan
proses tersebut dilakukan untuk menghasilkan hasil utama dari bahan baku yang
lain, satu dengan istilah lainnya bahan baku itu merupakan hasil sampingan dari
suatu proses pengolahan bahan. Limbah sering memberikan sumbangan yang cukup
besar dalam penyediaan bahan baku terrnak.
Hal diatas sesuai dengan pendapat Syafrial (2005) Nilai
nutrisi limbah bervariasi dari bahan yang bergizi tinggi serta mengandung
protein dan energi yang mudah dicerna sampai kepada produk yang sedikit nilai
nutrisinya seperti sekam padi dan kerabang kacang tanah
Menurut Sukria 2001 dalam bukunya yang
diterbitkan dari IPB-Press limbah dapat dikelompokkan kedalam beberapa
kategori, yaitu:
a) High
Roughage By-Produck Feed.
Kelas ini memiliki kandungan atau nilai nutrisi yang rendah, yang termasuk
dalam kelas ini adalah sekam padi, sekam kedele, sekam kacang tanah, cottonseed hulls, janggel jagung,
jerami, nutshells, dan lain-lain.
b)
Limbah sumber energi dan protein. Limbah ini
biasanya berasal dari industri pengolahan makanan manusia, yaitumolase, limbah
dari wet milling dan browing industries.
c)
Waste Product. Biasanya
berasal dari pengolahan komersial seperti pabrik, sampah kota, dan lain-lain.
Beberapa
kendala dalam pengembangan energi terbarukan adalah ketersediaan bahan,
keamanan supply, harga, kemudahan penanganan dan
penggunaannya.Faktor-faktor eksternal seperti pengembangan teknologi, subsidi,
isu-isu lingkungan dan perundang-undangan memainkan peranan dalam pengembangan
energi terbarukan Koopmans, 2008.Dengan
mempertimbangkan potensi limbah pertanian dan penggunaannya di pedesaan,
penelitian-penelitianenergi terbarukan dalam hal pengelolaan konservasi energi
dan penggunaan secaraefisien adalah penting untuk dilakukan untuk mendukung
pembangunan pertanianberkelanjutan. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui
potensi limbah jagung, produkturunannya sebagai sumber bio energi dan potensi
lain limbah jagung sebagai bahan baku industri.diantaranya adalah untuk pakan
ternak, dalam hal ini pemerintah telah mencanangkan program pengembangan
peternakan secara terintegrasi (Crop Livestock System/ CLS). Oleh karena itu,
optimasi pemanfaatan limbah jagung sangat diperlukan untuk mendapatkan
keuntungan yang optimal. Untuk memperkirakan potensi riil energy limbah jagung,
penggunaan tongkol jagung untuk keperluan bahan bakar sekitar 90% sedangkan
limbah batang dan daun sekitar 30% dari potensi yang ada. Sumber energi
terbarukan yang berasal dari komoditas jagung di Indonesia belum dimanfaatkan
secara optimal.Studi mengenai pengembangan potensi sumber energi terbarukan
yang berasal dari komoditas jagung telah dilakukan di berbagai negara.Potensi
pemanfaatan dan pengembangan sumber energi terbarukan tersebut sangat banyak bukan
hanya untuk pakan ternak.sehingga jagung merupakan bahan komersil.
Jagung
memiliki banyak kegunaan, diantaranya yaitu: daun sebagai hijauan pakan
ruminansia, biji jagung sebagai sumber energi ternak unggas, sedangkan limbah
jagung lainnya seperti kulit jagung, bonggol jagung dan dedak jagung dapat
dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Pemanfaatan tongkol jagung untuk pakan
ternak melalui proses fermentasi dengan cara mencampur tongkol jagung dengan
bakteri trikoderma dan gula pasir Prasetyo, 2002; Ditjen. Peternakan,
2003.Sebuah perusahaan di Iowa, AS berhasil memanfaatkan tongkol jagung sebagai
berbagai produk yang ramah lingkungan. Tongkol memiliki sifat-sifat seperti
salah satu bagiannya keras dan sebagian bersifat menyerap (absorbent),
juga sifatsifat yang merupakan gabungan beberapa sifat, seperti: tidak terjadi
reaksi kimia bila dicampur dengan zat kimia lain (inert), dapat terurai
secara alami dan ringan sehingga tongkol jagung berupakan bahan ideal campuran
pakan, bahan campuran insektisida dan pupuk. Serta dapat digunakan sebagai alas
hewan peliharaan karena alami, bersih dan dapat mengurangi bau tidak
sedap.Beberapa ragi seperti Candida polymorpha dan Pichia miso secara
aerob dapat merubah D-xylose mejadi xylitol sebagai produk utamanya dengan
efisiensi konversi mencapai 90%.Penemuan ini membanggakan karena xylitol adalah
suatu gula alkohol yang merupakan pemanis alami yang terdapat dalam jumlah
kecil pada berbagai varietas buah-buahan dan sayuran.Xylitol tidak membentuk
asam dan digunakan sebagai gula substitusi bagi penderita diabetes.Xylitol
sering dipakai sebagai bahan permen karet dan pasta gigi. Macam-macam gula
dalam residu tongkoljagung (% berat kering) adalah xylose: 65, arabinose: 10
dan glukose: 25 Lachke,(2002).
6.
Hijauan
Tanaman Pakan
Hijauan pakan ternak sangat banyak
ragamnya, antara lain rumput gajah, rumput raja, rumput benggala, legume
callopo (callopogonium muconoides), legum sentro (Centrosema pubescans), legum
stilo ( Stylosanthes humilis)
Nama Hijauan
(Indonesia dan Latin)
|
Bentuk
(gambarkan)
|
|
Legum
Kalopo
(Callopogonium
muconoides)
|
Gambar 1.
Kalopo
|
|
Legum
Stilo
(Stylosanthes
humilis)
|
Gambar 2. Stylo
|
|
Legum
Sentro
(Centrosema
pubescens)
|
Gambar 3.
Sentro
|
|
Rumput
Raja
(Pennisetum
purpupoides)
|
Gambar 4.
Rumput raja
|
|
Rumput
Gajah
(Pennisetum
purpureum)
|
Gambar 5.
Rumput gajah
|
|
Rumput
Benggala
(Panicum
maximum)
|
Gambar
6. Rumput benggala
|
|
1.
Legum Callopo (Callopogonium muconoides)
Tanaman ini tumbuh menjalar dan bisa
memanjang sampai 30-50 cm. Tanaman ini beradaptasi pada tanah yang basah dan
tidak tahan terhadap kekeringan.Batang dan daun yang muda berbulu, berwarna
coklat keemasan.Bentuk daun bulat dan berkelompok 3 dalam satu tangkai.Bunganya
kecil berwarna ungu.Jenis legum ini kurang disukai oleh ternak karena daun dan
batangnya berbulu.Biasa ditanam dengan biji dengan kebutuhan 6-9 Kg/ha.Dapat
ditanam dengan rumput Rhodes dan Brachiaria.
Klasifikasi Callopogonium
muconoides
Divisi :
Spermatophyta
Klass :
Dicotyledoneae
Ordo :
Leguminales
Family : Leguminaceae
Genus :
Callopogonium
Spesies : Callopogonium
muconoides
2. Legum Sentro (Centrosema pubescens)
Centrosema pubescens atau
biasa disebut Sentro berasal dari Amerika Tengah dan Selatan. Tanaman ini
merupakan salah satu dari jenis legum yang paling luas penyebarannya di kawasan
tropis lembab. Sentro diintroduksi ke kawasan Asia Tenggara dari kawasan tropis
Amerika di abad ke 19 atau lebih awal. Bentuk bunganya yang seperti kupu-kupu
sangat cantik dan khas dengan warnanya yang ungu terang.
Klasifikasi Centrosema pubescens
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus: Centrosema
Spesies: Centrosema pubescens Bth.
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus: Centrosema
Spesies: Centrosema pubescens Bth.
3. Legum Stylo (Stylosanthes
humilis)
Klasifikasi Stylosanthes
humilis
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rosales
Family : Caesalpiniaceae
Genus : Stylosanthes
Spesies : Stylosanthes humilis
4.
Rumput Gajah (Pennisetum purpureum)
Pennisetum purpureum disebut
juga Rumput Gajah (Indonesia). Rumput ini berasal dari Afrika daerah tropik, perennial
dan dapat tumbuh setinggi 3-4,5 m. Berkembang dengan rhizoma yang panjangnya
dapat mencapai 1 m. Panjang daun 16–90 cm dan lebar daun 8–35 mm. Kultur teknis
rumput ini adalah bahan tanam berupa pols dan stek, interval pemotongan 40-60
hari, responsif terhadap pupuk nitrogen, campuran dengan legum seperti Centro
dan Kudzu, produksinya 100-200 ton/ha/th (segar), 15 ton/ha/th bahan
kering (BK), renovasi 4-8 tahun (Reksohadiprojo, 1994).
Klasifikasi Pennisetum purpureum
Phyllum
: Spermatophyta
SubPhyllum
: Angiospermae
Classis : Monocotyledoneae
Ordo
: Glumiflora
Familia
: Gramineae
SubFamilia
: Panicurdeae
Genus
: Pennisetum
Species : Pennisetum purpureum
5.
Rumput Raja (Pannisetum purpopoides)
Rumput raja mempunyai karakteristik tumbuh tegak
berumpun-rumpun, ketinggian dapat mencapai kurang lebih 4 m, batang tebal dan
keras, daun lebar agak tegak, dan ada bulu agak panjang pada daun helaian dekat
liguna. Permukaan daun luas dan tidak berbunga kecuali jika di tanam di daerah
yang dingin.Rumput raja dapat di tanam di daeah yang subur di dataran rendah
sampai dataran tinggi, dengan curah hujan tahunan lebih dari 1.000 mm.
Produksi hijauan rumput raja dua kali lipat dari produksi
rumput gajah, yaitu dapat mencapai 40 ton rumput segar/hektar sekali panen atau
setara 200-250 ton rumput segar/hektar/tahun. Mutu hijauan rumput raja lebih
tinggi jika dibandingkan dengan rumput gajah Hawai ataupun rumput Afrika.
Klasifikasi king grass
Divisi : Angiospermae
Klass : Monocotyledoneae
Ordo :
Graminales
Family
:
Graminaceae
Genus
: Pannisetum
Spesies
: Pannisetum purpopoides
6.
Rumput Benggala (Panicum maximum)
Panicum maximum disebut juga rumput benggala
berasal dari Afrika tropik dan sub tropik. Ciri-cirinya bersifat perennial,
batang tegak, kuat, dan membentuk rumpun. Akarnya membentuk serabut dalam, buku
dan lidah daun berbulu. Warna bunga
hijau atau keunguan (Tumbuh pada daerah dataran rendah sampai pegunungan 0–1200
m di atas permukaan laut. Produksi Panicum maximum yang dihasilkan
mencapai 100–150 ton/ha/th dalam bahan segar. Panen pertama dilakukan setelah
2–3 bulan setelah penanaman (Sutopo, 1985).
Klasifikasi Panicum maximum :
Divisi :
Angiospermae
Klass :
Monocotyledoneae
Ordo : Graminales
Family : Graminaceae
Genus : Panicum
Spesies : Panicum maximum
7.
Bahan
Palsuan Pakan
Adapun bahan
palsuan yang di temukan yaitu serbuk gergaji, tongkol jagung, dan pasir. Dimana
bahan ini memiliki tekstur yang hampir sama. Akan tetapi ada hal yang sulit
untuk dipalsukan yaitu bau yang pasti berbeda, hal ini sesuai dengan teori Antonio. A. (2001) yang menyatakan bahwa bahan-bahan pemalsu pakan
merupakan bahan-bahan yang bentuk, tekstur, hampir sama dengan bahan pakan yang
dipalsukan akan tetapi satu hal yang sulit untuk dipalsukan yaitu bau.
No.
|
Nama Bahan
|
Warna
|
Bentuk
|
Digunakan/dicampur pada bahan pakan
|
1
|
Serbuk Gergaji
|
Coklat
|
Serbuk
|
Tepung Ikan
|
2
|
Tongkol Jagung
|
Putih Kekuningan
|
Butiran
|
Jagung Kasar
|
3
|
Pasir
|
Coklat Kehitaman
|
Butiran
|
Tepung Ikan
|
Dari tabel diatas dapat dijelaskan
bahwa batu bata geling dan serbuk gergaji kayu jika dilihat terkstur dan
warnannya akan mirip dengan bahan pakn musalanya serbuk gergaji kayu mirip
dengan dedak padi, kemiripan inilah bahan pakan tersebut dicampurkan kedalam
ransum. Akan tetapi ada hal yang sulit untuk dipalsukan yaitu bau yang pasti
berbeda, hal ini sesuai dengan teori Parrakkasi.A. (1999) yang menyatakan bahwa
bahan-bahan pemalsu pakan merupakan bahan-bahan yang bentuk, tekstur, hampir
sama dengan bahan pakan yang dipalsukan akan tetapi satu hal yang sulit untuk
dipalsukan yaitu bau.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh pada praktikum
Bahan Pakan dan Formulasi Ransum yang berjudul “Pengenalan Bahan Pakan” adalah
banyak sekali ragam bahan pakan yang terdapat disekitar kita. Bahan pakan
dikelompokkan sesuai kandungan yang terdapat didalamnya dalam memenuhi
kebutuhan ternak. Bahan pakan di kelompokkan menjadi bahan pakan sumber
protein, energi, mineral, hijauan pakan, hasil limbah pertanian/agroindustri,
aditif pakan, suplemen pakan, dan bahan pemalsu pakan.
Saran
Selama praktikum Pengenalan bahan pakan berlangsung,
sebaiknya, praktikan harus memperhatikan saat asdos menerangkan agar mudah
memahami apa yang disampaikan. Praktikan harus menjaga ketenangan pada saat
praktikum berlangsung, agar suasana praktikum jadi nyaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar