PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Darah
merupakan jaringan pengikat dengan sel-selnya terendam dalam cairan matriks (plasma
darah) yang terdiri dari senyawa organic dan anorganik. Darah mempunyai fungsi
transportasi yaitu pembawa zat-zat makanan dan oksigen keseluruh sel di dalam
tubuh, pembawa karbondioksida dan zat sisa metabolisme atau zat berbahaya
lainnya untuk dibuang, mempertahankan lingkungan asam basa, mempertahankan homeostasis,
serta sebagai pertahanan tubuh dengan cara menghancurkan mikroorganisme
(antigen) melalui fagositosis dan aktivitas antibody. Pendapat
ini didukung dengan pendapat (Syaifuddin, 2002) Darah merupakan suatu cairan
yang sangat penting bagi manusia karena berfungsi sebagai alat transfortasi
serta memiliki banyak kegunaan lainnya untuk menunjang kehidupan. Tanpa darah
yang cukup seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapat
mengakibatkan kematian. Darah adalah cairan yang terdapat pada hewan tingkat
tinggi yang berfungsi sebagai alat transfortasi zat seperti oksigen, bahan
hasil metabolisme tbuh, pertahanan tubuh dari serangan kuman, dan lain
sebagainya. Beda halnya dengan tumbuhan, manusia dan hewan level tinggi punya
sistem transfortasi dengan darah
Tujuan dan Manfaat
Tujuan
Adapun
tujuan dari praktikum preparat natif darah ialah pertama, mengamati,
memperhatikan bentuk sel darah (eritrosit dan leukosit) mamalia dan unggas.
Kedua, mengamati, memperhatikan ada tidaknya sel yang mengalami pengkerutan
(krenasi), dan bentuk rouleaux. Ketiga, mengamati ada tidaknya mikroorganisme
didalam darah. Tujuan dari praktikum Waktu perdarahan ialah untuk menentukan
lama waktu perdarahan dengan metode Duke. Tujuan dari praktikum waktu beku
darah ialah untuk menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) ternak
atau manusia.
Manfaat
Adapun
manfaat yang diperoleh dari praktikum ini adalah agar mahasiswa mengetahui
hal-hal yang terkait dengan darah dan menambah wawasan tentang semua hal yang
terjadi dalam darah. Mulai dari praparat natif darah, waktu perdarahan, dan
waktu beku darah.
TINJAUAN PUSTAKA
(Anonim,
2009) Waktu pendarahan diamati sebagai interval waktu timbulnya tetes darah
dari mulai pembulh darah yang luka sampai darah terhenti mengalir keluar dari
pembuluh darah. Penghentian pendarahan ini disebabkan oleh terbentuknya agregat
pletelat yang menutupi calah pembuluh darah yang rusak.
. (Anonim 2009) Koagulasi
adalah proses pembubuhan bahan kimia (koagulan) ke dalam air yang akan dioIah. Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan
membentuk endapan. Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak
lagi membentuk koloid. Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan,
pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit,
pencampuran koloid yang berbeda muatan.
(Dsyoghi,
2010) Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu pendarahan suatu darah yakni besar
kecilnya luka, suhu, status kesehatan, umur, besarnya tubuh dan aktivitas kadar
hemoglobin dalam darah. Kisaran waktu pendarahan yang normal adalah 15 hingga
120 detik.
(Indah, 2008) Proses koagulasi atau
penggumpalan darah terjadi ketika luka pada tubuh mulai mengeluarkan darah.
Sebuah enzim yang disebut tromboplastin yang dihasilkan sel-sel jaringan yang
terluka bereaksi dengan kalsium dan protrombin di dalam darah. Akibat reaksi
kimia, jalinan benang-benang yang dihasilkan membentuk lapisan pelindung, yang
kemudian mengeras.
(Puzzy, 2009) Bekuan
mulai terbentuk dalam 15 sampai 20 detik bila trauma pembuluh sangat hebat, dan
dalam 1 sampai 2 menit bila traumanya kecil.
(Sonjaya,
2008) Waktu pendarahan biasanya dapat juga diartikan sebagai waktu ulai
keluarnya tetesan darah pertama sampai tidak ada lagi noda di kertas saring
atau tissue. Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu pendarahan suatu darah yaitu
besar kecilnya luka, suhu, status kesehatan, umur, besarnya tubuh dan
aktivitas, kadar hemaglobin dalam plasma dan kadar globulin dalam darah.
Waktu beku darah biasa
disebut dengan waktu koagulasi darah. Waktu antara darah masuk sampai terjadi
penggumpalan adalah waktu koagulasi rata-rata 4 – 5 menit (Wibowo, 2009).
METODOLOGI PENGAMATAN
Waktu dan Tempat
Praktikum
Anatomi dan Fisiologi Ternak tahun 2013 tentang Fisiologi Darah dilaksanakan
pada hari Rabu, 10 April 2013 , pada pukul 14.00 WIB s/d selesai di
Laboratorium Anatomi dan Fisiologi Ternak Fakultas Peternakan Universitas
Jambi.
Materi
Adapun bahan yang digunakan pada
praktikum Fisiologi Ternak adalah Alkohol 70 %, Lrutan garam faali ( NaCl
fisiologis/ NaCl 0,9 %), darah sapi, kambing, ayam yang telah diberi
antikoagulan,
Adapun alat yang digunakan pada
praktikum ini adalah Lanset steril, kapas, tissue, object glass, cover glass,
mikroskop, jarum pentul, gelas arloji berlapis paraffin, pipa kapiler tanpa
heparin, stopwatch.
Metoda
Adapun metode pada
pengamatan preparat natif darah ialah bersihkan alat-alat yang akan digunakan,
bersihkan ujung jari praktikan dengan alcohol 70 %. Teteskan 1-2 tetes larutan
fisiologis (NaCl 0,9 %) pada object glass. Tusuk ujung jari praktikan dengan
jarum penusuk, ambil darah kemudian teteskan pada object glass yang sudah
diberi larutan fisiologis. Campur dengan hati-hati dan tutup dengan cover
glass. Amati dengan menggunakan mikroskop dengan pembesaran 10x dan 40x.
lakukan hal yang sama dengan menggunakan darah sapid an darah ayam yang sudah
diberi antikoagulan. Gambarkan hasil pengamatan saudara. Apabila telah selesai
alat harus dibersihkan kembali.
Cara
kerja pada pengamatan Waktu perdarahan ialah bersihkan ujung jari praktikan
dengan alcohol 70 % kemudian bersihkan dengan kapas/tissue bersih. Tusuk bujung
jari praktikan dengan lanset steril hingga mengeluarkan darah. Catat waktu dari
saat darah mulai keluar sampai perdarahan berhenti dan usaplah darah tersebut
dengan kapas/tissue. Biarkan darah keluar lagi. Lakukan kegiatan tersebut
setiap 30 detik sampai darah tidak keluar, atau terhenti, dan catat waktunya.
Catat waktu perdarahan (waktu ke satu) sampai perdarahan berhenti (waktu
kedua).
Cara
kerja pada pengamatan waktu beku darah ialah bersihkan ujung jari praktikan
dengan alcohol. Tusuk dengan lanset steril pada ujung jari dan catat waktu pada
saat darah keluar. Letakkan 1-2 tetes darah ke glass arloji yang bertlapis
parafin. Dengan menggunakan jarum pentul, tusuklah kedalam darah dan angkat.
Lakukan hal tersebut setiap 0,5 menit sampai terlihat benang putih dan catat
waktunya. Waktu mulai darah keluar dari pembuluh darah sampai terbentuk benang
putih disebut waktu beku darah.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
FISIOLOGI
DARAH
Pemeriksaan
Hematologi
1. Waktu
Perdarahan
Waktu pendarahan
adalah interval waktu mulai timbulnya tetes darah dari pembuluh darah yang luka
sampai darah berhenti mengalir keluar dari pembuluh darah. Penghentian pembuluh
darah ini disebabkan terbentuknya agregat yang menutupi celah pembuluh darah
yang rusak. (Dsyoghi, 2010). Pendapat ini juga didukung oleh pendapat (Anonim,
2009) Waktu pendarahan diamati sebagai interval waktu timbulnya tetes darah
dari mulai pembulh darah yang luka sampai darah terhenti mengalir keluar dari
pembuluh darah. Penghentian pendarahan ini disebabkan oleh terbentuknya agregat
pletelat yang menutupi calah pembuluh darah yang rusak.
Percobaan I
Nama : Darwin Sijabat
Umur : 19 tahun
Suhu badan : 27-28° C
Jenis kelamin : Laki-laki
Waktu perdarahan : 1 menit, 5 detik
Percobaan II
Nama : Gebrela Ayu Dina
Umur : 17 tahun
Suhu badan : 27-28° C
Jenis kelamin : perempuan
Waktu perdarahan : 41 detik
Dari
percobaan tersebut terdapat perbedaan waktu perdarahan yaitu sektar 21 detik.
Perbedaan waktu tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti stress,
umur, suhu badan, status kesehatan, dll. Ini sesuai dengan pendapat . (Dsyoghi,
2010) yang menyatakan bahwa Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu pendarahan
suatu darah yakni besar kecilnya luka, suhu, status kesehatan, umur, besarnya
tubuh dan aktivitas kadar hemoglobin dalam darah. Kisaran waktu pendarahan yang
normal adalah 15 hingga 120 detik. (Sonjaya, 2008) Waktu
pendarahan biasanya dapat juga diartikan sebagai waktu ulai keluarnya tetesan
darah pertama sampai tidak ada lagi noda di kertas saring atau tissue.
Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu pendarahan suatu darah yaitu besar
kecilnya luka, suhu, status kesehatan, umur, besarnya tubuh dan aktivitas,
kadar hemaglobin dalam plasma dan kadar globulin dalam darah.
2. Preparat
Natif Darah
Pembahasan cara kerja
yaitu pada preparat natif darah, terdapat 2 macam bak perendam yaitu methanol
absolute dan gimsa. Langkah pertama, teteskan
1 tetes darah pada objek glass lalu lakukan pengulasan. Setelah itu,
lakukan pengeringan selama 5 menit, rendam dengan methanol absolute selama10-15 menit.
Keringkan selama 10 menit, lalu rendam dengan gimsa 30 menit, kemudian masukkan
pada pendingin.
3. Waktu
beku darah
Sampel
Darah
|
Waktu
|
Pembekuan
|
Keterangan
|
Manusia
|
18
detik
|
Beku
|
Tanpa
antikoagulan
|
Kambing
|
3
menit
|
Tidak
beku
|
Diberi
antikoagulan
|
Sapi
|
3
menit
|
Tidak
beku
|
Diberi
antikoagulan
|
Ayam
|
3
menit
|
Tidak
beku
|
Diberi
antikoagulan
|
(Indah, 2008) Proses koagulasi atau penggumpalan darah
terjadi ketika luka pada tubuh mulai mengeluarkan darah. Sebuah enzim yang
disebut tromboplastin yang dihasilkan sel-sel jaringan yang terluka bereaksi
dengan kalsium dan protrombin di dalam darah. Akibat reaksi kimia, jalinan
benang-benang yang dihasilkan membentuk lapisan pelindung, yang kemudian
mengeras.
Waktu beku darah biasa disebut dengan waktu koagulasi darah.
Waktu antara darah masuk sampai terjadi penggumpalan adalah waktu koagulasi
rata-rata 4 – 5 menit (Wibowo, 2009). Pendapat ini juga di dukung oleh (Puzzy,
2009) Bekuan mulai terbentuk dalam 15 sampai 20 detik bila trauma pembuluh
sangat hebat, dan dalam 1 sampai 2 menit bila traumanya kecil.
Anonim (2009),
waktu koagulasi adalah waktu mulai darah mulai keluar sampai keluarnya benang
fibrin. Sedangkan menurut Sonjaya (2008), waktu koagulasi adalah waktu yang
dibutuhkan darah untuk menggumpal dimana bervariasi untuk berbagai spesies. (Anonim 2009) Koagulasi
adalah proses pembubuhan bahan kimia (koagulan) ke dalam air yang akan dioIah. Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan
membentuk endapan. Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak
lagi membentuk koloid. Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan,
pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit,
pencampuran koloid yang berbeda muatan.
sip deh.(Y)
BalasHapusyhnks ya kk
izin kan aq copy untuk penelitian
sippp
BalasHapusthanks mbak
BalasHapusPeternkaan Unsri 2014
Thnx
BalasHapus