: http://i1122.photobucket.com/albums/l524/riyosuke/tail2.gif

Kamis, 16 Januari 2014


PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bahan pakan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan dan dapat dicerna sebagian atau seluruhnya tanpa mengganggu kesehatan ternak yang memakannya. Agar ternak peliharaan tumbuh sehat dan kuat, sangat diperlukan pemberian pakan. Pakan memiliki peranan penting bagi ternak, baik untuk pertumbuhan ternak muda maupun untuk mempertahankan hidup dan menghasilkan produk (susu, anak, daging) serta tenaga bagi ternak dewasa. Fungsi lain dari pakan adalah untuk memelihara daya tahan tubuh dan kesehatan. Agar ternak tumbuh sesuai dengan yang diharapkan, jenis pakan yang diberikan pada ternak harus bermutu baik dan dalam jumlah cukup.Pendapat ini sesuai dengan  pernyataan (Anonim, 2009) yang menyatakan bahwa Bahan pakan adalah (bahan makanan ternak) adalah segalah sesuatu yang dapat diberikan kepada ternak baik yang berupa bahan organik maupun anorganik yang sebagian atau semuanya dapat dicerna tanpa mengganggu kesehatan ternak. Bahan pakan terdiri dari bahan organik dan anorganik.

Tujuan dan Manfaat
Tujuan
Tujuan Praktikum Bahan Pakan dan Formulasi Ransum tentang Pengenalan Bahan Pakan ialah agar Mahasiswa dapat menjelaskan berbagai macam bahan pakan sumber protein (hewani dan nabati), energi (biji-bijian, lemak/minyak, dan hijauan), vitamin, dan mineral. Di samping itu mahasiswa juga diharapkan dapat menjelaskan bahan pakan yang tergolong aditif ( antara lain obat-obatan, probiotik prebiotik, simbiotik, dan minyak esensial), suplemen (premix) dan bahan pemalsu pakan (antara lain sekam, pasir, dan serbuk gergaji).

Manfaat
Adapun manfaat dilaksanakannya praktikum ini ialah agar mahasiswa dapat lebih mengenal dan membedakan secara lebih spesifik antara berbagai macam bahan pakan ternak.




TINJAUAN PUSTAKA
Allen D. Tilman dkk (2003) menyatakan bahwa pemberian vitamin harus cukup tinggi untuk mencegah tanda-tanda defisiensi dan menghasilkan pertumbuhan maximum seperti pemberian vitamin A, B komplek yang dalam hal ini kebutuhan akan riboflavin akan dipengaruhi oleh takaran protein dalam makanan karena pemberian vitamin sangat penting untuk keperluan metabolisme KH tubuh.
Antan (2002) Pakan sumber protein yang baik adalah yang berasal dari tumbuhan seperti bungkil dan bakatul, juga yang berasal dari hewani seperti tepung ikan.
Antonio. A. (2001) yang menyatakan bahwa bahan-bahan pemalsu pakan merupakan bahan-bahan yang bentuk, tekstur, hampir sama dengan bahan pakan yang dipalsukan akan tetapi satu hal yang sulit untuk dipalsukan yaitu bau.
Budi Harjho,(2003) mengatakan “Bahan-bahan sumber mineral kalsium yang sering ditambahkan kedalam pakan ternak untuk menambah kandungan nutrisi mineral kalsium antara lain:
a.       Tepung tulang
Tepung tulang yang diperoses ini mengandung kalsium 24% .dibeberpa pabrik makanan ternak mempergunakan tepung tulang yang tercampur dengan sisa-sisa daging atau limbah rumah potong. Sesuai dengan namanya maka tepung tulang ini digunakan untuk tambahan dan juga sebagai pelengkap untuk melengkapi kandungan nutrisi mineral kalsium pada pakan ternak.
b.      Tepung kerang
Tepung karang atau CaCO3 merupakan sumber kalsium yang baik mengandung kalsium 38% atau 98% kalsium karbonat, bila menggunakan tepung karang sebagai bahan makanan ternak sifatnya hanya sebagai pelengkap dan tidak harus di tambahkan tujuanya adalah untuk menambah nilai mineral kalsium pada pakan ternak.
c.       Garam
Garam dapur atau NaCl ini merupakan bahan alami yang di gunakan untuk melengkapi mineral-mineral lainnaya yang dibutuhkan oleh ternak, bila menggunakan garam sebagai tambahan makanan ternak maka tidak boleh lebih dari 0,25%. Disamping itu masih banyak lagi sumber mineral kalsium yang kini sudah tidak digunakan lagi karena sudah ada buatan pabrik seperti kapur makan, rock phosphate, dicalsiumphosfate, aragonite, dan gypsum.
Dr. Stephen Long (2004), yang telah lama menjadi peneliti tanaman, mengatakan adanya kemungkinan bahwa rumput gajah bisa menjadi salah satu opsi yang membantu untuk menggantikan bahan bakar minyak pada tahun 2030.
Dwiyanto, dkk. (2001). Hasil ikutan tanaman tebu merupakan pakan sumber serat atau energi yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak ruminansia adalah pucuk tebu, daun tebu, ampas tebu (bagase), blotong dan tetes (molases). Pucuk tebu memiliki daya cerna dan nilai gizi yang relatif rendah, hal tersebut dapat dilihat dari kandungan serat kasarnya yang cukup tinggi (42,30%). Akan tetapi dengan tindakan pengolahan kimiawi, hayati dan fisik, secara signifikan mampu meningkatkan daya cerna, kandungan gizi dan konsumsi pakan.
E. Salamah (2006) dalam bukunya Ransum untuk ayam Kampung menyebutkan Bahan pakan nabati adalah bahan pakan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Bahan pakan nabati ini umumnya mempunyai serat kasar tinggi, misalnya dedak dan daun-daunan yang suka dimakan oleh ayam buras.Disamping itu bahan pakan nabati banyak pula yang mem punyai kandungan protein tinggi seperti seperti bungkil kelapa.bungkil kedele dan bahan pakan asal kacang-kacangan. Dan tentu saja kaya akan energi seperti jagung. Berikut penjelasan skilas tentang bahan pakan tersebut.
Handaka (2008) yaitu bahan-bahan pakan sumber mineral antara lain tepung tulang, tepung kulit kerang, mineral supplement.
Henk W. Hoogenkamp (2003),menuturkan dalam ”Asia Pacific Food Industry”, perusahaan pengolahan makanan dan daging di berbagai negara termasuk di Asia kini mulai berlomba memprogramkan penggunaan dedak padi stabilisasi sebagai bahan/ramuan kunci bagi optimalisasi kualitas produk mereka. Hasil-hasil penelitian di lembaga-lembaga penelitian dan universitas di Amerika Serikat, Eropa dan Asia (Thailand dan Pilipina) telah mengkonfirmasi kemampuan dedak padi stabilisasi mengikat air dengan intensitas yang tinggi untuk jangka waktu yang lebih panjang dibanding isolat protein kedelai pada tingkat penggunaan 4%.Dedak padi yang telah dikenal sebagai bahan untuk makanan suplemen dan fungsional, dalam bentuk terstabilisasi memiliki potensi untuk meningkatkan sifat fungsional dan stabilisasi emulsi daging dan daging giling kasar.
Henni. J. k (2007) mengatakan Pelepah kelapa sawit telah lama kami manfaatkan menjadi pakan utama bagi sapi-sapi yang ada di peternakan kami,” ungkap pria yang akrab disapa Hen ini dengan lugas.Para peternak di Kelompok Ternak Maju Sejahtera yakin betul pelepah kelapa sawit memiliki dampak positif bagi pertumbuhan sapi-sapi mereka.Hen memiliki dua jenis sapi yang dipelihara saat ini, yaitu sapi Bali dan sapi Simmental.Sapi Bali merupakan sapi plasma nutfah Indonesia.  Sapi  ini merupakan hasil domestikasi dari banteng (Bibos Banteng), jenis sapi yang unik, hingga saat ini masih hidup liar di Taman Nasional Bali Barat, Taman Nasional Baluran dan Taman Nasional Ujung Kulon. Sapi asli Indonesia ini sudah lama didomestikasi suku bangsa Bali di pulau Bali dan sekarang sudah tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Lubis (2007), Hijauan makanan ternak bahan makanan yang berupa daun-daunan, kadang-kadang masih bercampur dengan batang, ranting, serta bunganya yang umumnya masih berasal dari tanaman sebangsa rumput (Graminea, Cyperaceae) atau daun kacang-kacangan (Leguminosae) atau jenis lainnya.
NH. Mon.eith,E.H (2000) hoult Zea mays merupakan salah satu biji-bijian yang sangat penting dan secara geografis paling banyak ditanam karena jagung adalah sumber protein pada ternak.
Nurhayati (2008) yang menyatakan tepung ikan merupakan bahan pakan sumber protein yang paling baik dibandingkan dengan bahan yang lainnya.
Petter (2002), menyatakan bahwa dedak mempunyai produk yang beraneka, karena dapat berbentuk bekatul, dedak halus, kurang halus, sedang, kasar dan kasar sekali. Dari hasil pemeriksaan laboratorium terhadap dedak halus yang berasal dari bahan kering udara diketahui bahwa komposisinya11,7 % air, 8,9 % protein, 13,1 % abu mineral, 5,6 % lemak, 16,1 % serat kasar dan 44,6 % bahan tepung.
Sarmono (2007), menyatakan bahwa ada beberapa bentuk pakan ayam buras yaitu tepung halus, tepung kasar, pellet, atau bijian yang utuh. Pakan tepung halus digunakan untuk fase starter, tepung kasar untuk fase grower, selanjutnya pakan ayam buras dewasa berbentuk pellet, biji utuh, atau tepung kasar.
Sinurat (2000), Limbah pabrik kelapa sawit yang dapat dijadikan sebagai bahan pakan alternatif ternak unggas dan punya potensi yang besar adalah bungkil inti sawit (BIS) dan lumpur minyak sawit (Solid Decanter Waste = SDW).
Sembiring (2001) yang menyatakan bahwa bahan pakan sumber energi yang utama adalah bahan pakan yang kandungan utamanya berupa karbohidrat yang mana lebih mudah ditebolisme daripada energi yang berasal dari lemak.
Suhendra (2004)Setelah dilakukan pengujian secara kuantitatif bahwa di dalam bungkil kedele masih terdapat suatu senywa penghambat, sehingga penggunaan harus diperhatikan.
Sunarso et al. (2009), Zat pakan (zat makanan) adalah bagian dari bahan pakan yang dapat dicerna, dapat diserap dan bermanfaat bagi tubuh (ada 6 macam zat pakan: air, mineral, karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin
Suprapto dan Rasyid(2002), dalam penelitiannya mengatakan Pemanfaatan limbah merupakan salah satu alternative untuk menaikkan nilai ekonmi limbah tersebut.Pemanfaatan limbah pertanian diantaranya adalah tongkol jagung, yang selama ini hanya dijadikan sebagai pakan ternak atau hasil industri minyak jagung yang tidak diolah kembali menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Untuk itulah dalam penelitian ini akan dimanfaatkan limbah pertanian yaitu tongkol jagung sebagai penghasil glukosa, sehingga limbah ini dapat bermanfaat bagi penigkatan nilai tambah limbah pertanian. Seiring dengan kebutuhan jagung yang cukup tinggi, maka akan bertambah pula limbah yang dihasilkan dari industri pangan dan pakan berbahan baku jagung. Limbah yang dihasilkan diantaranya adalah tongkol jagung yang biasanya tidak dipergunakan lagi ataupun nilai ekonominya sangat rendah. Umumnya tongkol jagung dipergunakan sebagai pakan ternak sapi, ataupun di daerah pedesaan tongkol jagung ini dapat dimanfaatkan sebagai obat diare .
Suprapto dan rasyid,(2002)mengatakan bahwa Tanaman jagung termasuk jenis tanaman pangan yang diketahui banyak mengandung serat kasar dimana tersusun atas senyawa kompleks lignin, hemiselulose dan selulose (lignoselulose), dan masing-masing merupakan senyawa-senyawa yang potensial dapat dikonversi menjadi senyawa lain secara biologi. Tanaman jagung yang diambil khasiatnya adalah bagian buah ,tongkol, kulit dan menir jagun,semua itu berguna bagi pakan ternak. Selulose merupakan sumber karbon yang dapat digunakan mikroorganisme sebagai substrat  dalam proses fermentasi untuk mengahsilkan produk yang mempunyai nilai ekonomi tinggi.
Syafrial (2005) Nilai nutrisi limbah bervariasi dari bahan yang bergizi tinggi serta mengandung protein dan energi yang mudah dicerna sampai kepada produk yang sedikit nilai nutrisinya seperti sekam padi dan kerabang kacang tanah
Trobos (2007) yang menyatakan dedak padi atau sekam padi merupakan hasil ikutan dari penggilingan beras yang masih bisa dimanfaatkan sebagai bahan pakan sumber energi, yang berbentuk bubuk/ serbuk.
Urip Santoso (2003) menyatakan bahwa bentuk fisik bahan makanan dapat dibagi dalam 3 kelompok yaitu bahan makan butiran ( jagung, kacang-kacangan, sorgum ), bahan makan berbentuk tepung ( dedak halus, tepung ikan, tepung tulang ) dan bahan makan berbentuk cairan ( minyak ikan, minyak kelapa, molasses ).Dan pengelompokan iti dikelompokkan lagi kedalam bahan pakan sumber energi,protein,lemak,dan vitamin.Semua jenis bahan pakan untuk ternak tentulah sangat bermamafaat untuk ternak.
Zardian utama,(2001) mengatakan Probiotik starbio adalah koloni bibit mikroba (berasal dari lambung sapi) yang dikemas dalam campuran tanah dan akar rumput serta daun-daun atau ranting-ranting yang dibusukkan, dalam koloni tersebut terdapat mikroba khusus yang memiliki fungsi yang berbeda, misalnya Cellumonas clostridium thermocellulosa (pencerna lemak), Agaricus dan Coprinus (pencerna lignin), serta Klebssiella dan Azozpirillum transiliensis (pencerna protein). Probiotik starbio merupakan probiotik anaerob penghasil enzim pemecah karbohidrat (selulosa, hemiselulosa, lignin) dan protein serta lemak. Manfaat starbio dalam ransum ternak adalah meningkatkan daya cerna, penyerapan zat nutrisi dan efisiensi penggunaan ransum. Starbio juga dapat menghilangkan bau kotoran ternak.



METODOLOGI PENGAMATAN
Waktu dan Tempat
Praktikum Bahan Pakan dan Formulasi Ransum tahun 2013 dilaksanakan pada hari Senin, 15 April 2013, pada pukul 14.00 WIB s/d selesai di Laboratorium Bahan Pakan dan Formulasi Ransum Fakultas Peternakan Universitas Jambi.

Materi
Adapun materi yang di praktikumkan adalah PengenalanBahan Pakan. Dalam praktikum ini bahan-bahan yang digunakan antara lain Obat-obatan ternak, Top mix, mineral mix, Tepung tulang, Cangkang karet, Cangkang bungkil inti sawit, pasir, tepung bulu ayam, Tepung kulit Duku, Tepung biji durian, tepung bungkil biji karet, tepung kerabang telur, legume kalopo, legume sentro, legume stilo, tepung kulit kerang, rumput raja, rumput benggala, tepung darah, jagung kasar, rumput gajah, tongkol jagung, pelepak sawit, bungkil inti sawit, poles, menir, klobot, serbuk gergaji, minyak sayur, bungkil kedelai, tepung jeroan ikan, pati,dedak padi, ampas tahu, tepung kulit durian, tepung ikan, jagung utuh, bagasse, tepung ampas jamu.

Metoda
Adapun metoda dalam praktikum Pengenalan bahan pakan yaitu praktikan diminta untuk mengelompokan bahan pakan sumber protein hewani dan nabati, sumber energi, hijauan makanan ternak, vitamin, aditif, mineral, obat-obatan dan bahan pemalsuan pakan. Praktikan juga mendengarkan dan memperhatikan asdos menjelaskan pengelompokan bahan pakan yang ada, kemudian di catat dibuku diktat dan disalin kembali di laporan sementara praktikum.




HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada praktikum pengenalan bahan pakan ini akan membahas beberapa macam jenis pakan. Adapun bahan pakanan dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya Sumber protein, sumber energy, sumber mineral, pakan aditif, dan pakan suplemen. Bahan pakan terdiri dari bahan organik dan anorganik. Bahan organik yang terkandung dalam bahan pakan, protein, lemak, serat kasar, bahan ekstrak tanpa nitrogen, sedang bahan anorganik seperti calsium, phospor, magnesium, kalium, natrium. Kandungan bahan organik ini dapat diketahui dengan melakukan analisis proximat dan analisis terhadap vitamin dan mineral untuk masing masing komponen vitamin dan mineral yang terkandung didalam bahan yang dilakukan di laboratorium dengan teknik dan alat yang spesifik. (Anonim a, 2009).
1.      Bahan Pakan Sumber Protein
Adapun pengelompokan bahan pakan yang merupakan jenis protein hewani pada tabel dibawah ini :

A.    Protein Hewani
No.
Bahan Pakan
Bentuk Fisik
Tekstur
Warna
Bau
1
Tepung Bulu Ayam
Tepung
Halus
Coklat Pekat
Hangus
2
Tepung Tulang
Tepung
Halus
Putih Kemerahan
Hambar
3
Tepung Ikan
Tepung/ Kapas
Halus sebagian Kasar
Abu-abu
Amis
4
Tepung Jeroan Ikan
Halus
Kasar
Coklat
Amis
5
Tapung Darah
Butiran Halus
Halus
Merah
Amis

Pakan sumber energi adalah bahan pakan yang memiliki kandungan protein kasar > 20% dan serat kasar < 18%.Ini dapat berupa asal hewani atau nabati.Menurut Antan (2002) Pakan sumber protein yang baik adalah yang berasal dari tumbuhan seperti bungkil dan bakatul, juga yang berasal dari hewani seperti tepung ikan.Sunarso et al. (2009), Zat pakan (zat makanan) adalah bagian dari bahan pakan yang dapat dicerna, dapat diserap dan bermanfaat bagi tubuh (ada 6 macam zat pakan: air, mineral, karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin
Tepung ikan merupakan sumber protein utama bagi unggas, karena bahan makanan tersebut mengandung semua asam-asam amino yang dibutuhkan ayam dalam jumlah cukup dan teristemewa merupakan sumber lisin dan methionin yang baik.Penggunaan tepung ikan dalam ransum unggas seringkali harus dibatasi untuk mencegah bau ikan yang meresap ke dalam daging atau telur.Tepung ikan merupakan bahan pakan sumber protein hewani yang mudah didapat tetapi merupakan bahan pakan yang penting karena mempunyai kandungan protein yang lebih baik daripada sumber protein yang berasal dari nabati.Hal ini sesuai dengan teori Nurhayati (2008) yang menyatakan tepung ikan merupakan bahan pakan sumber protein yang paling baik dibandingkan dengan bahan yang lainnya.

B.     Protein Nabati
Adapun pengelompokan bahan pakan yang merupakan jenis protein nabati pada tabel dibawah ini.

No.
Bahan Pakan
Bentuk Fisik
Tekstur
Warna
Bau
1
Jagung Kasar
Butiran Kasar
Kasar
Kuning
Aroma Jagung
2
Tepung Biji Karet
Tepung
Halus
Kuning
Wangi
3
Tepung Kulit Duku
Tepung
Kasar
Coklat
Harum
4
Tepung Kulit Durian
Serat Kasar
Kasar
Coklat
Bau durian
5
Ampas Tahu
Tepung
Halus
Putih
Bau Kacang kedelai
6
Bungkil Inti Sawit
Serbuk
Kasar
Coklat
Harum
7
Bungkil Kelapa
Butiran
Halus
Coklat
Harum
8
Cangkang Biji Karet
Lempengan
Keras
Coklat
Wangi

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa ampas tahu merupakan sumber protein nabatai yang sering digunakan dalam ransum ternbak terutama ruminansia.Hal ini sesuai dengan teori Parrakkasi.A.(1995) yang menyatakan bahwa bungkil kedele, ampas tahu merupakan bahan pakan sumber protein nabati yang lazim digunakan sebagai pakan ternak.
Tepung Kedele Keuntungan: mengandung lisin asam amino essensial yang paling essensial dan aroma makanan lebih sedap, penggunaannya ± 10%. Kekurangan: mengandung zat yang dapat menghambat enzim tripsin, dapat dikendalikan dengan cara memasak. Kandungan gizi: Protein: 39,6%, Lemak=14,3%, Karbohidrat=29,5%, Abu=5,4%, Serat=2,8%, Air=8,4%, Nilai ubah=3-5.
Bungkil kelapa adalah ampas dari proses pembuatan minyak kelapa.Sebagai bahan ramuan dapat dipakai sampai 20%. Kandungan gizi   Protein=17,09%, Lemak=9,44%, Karbohidrat=23,77%, Abu=5,92%, Serat kasar=30,4%, Air=13,35%.
Bungkil kedelei merupakan limbah dari industri minyak biji kedele. Bungkil ini sangat disukai ternak namun, penggunaannya harus diperhatikan karena zat penghambat tripsin mungkin masih tersisa pada bungkil kedele yang diproduksi dengan pemakaian suhu yang rendah Hal ini dipertegas oleh pendapat Suhendra (2004)Setelah dilakukan pengujian secara kuantitatif bahwa di dalam bungkil kedele masih terdapat suatu senywa penghambat, sehingga penggunaan harus diperhatikan.

2.      Bahan Pakan Sumber Energi
Dikatakan sumber energi karena memiliki kadar Serat kasar <18 dan="" dinding="" kasar="" protein="" sel="" span="">

A.    Biji-bijian/Butir-butiran
Adapun pengelompokan bahan pakan yang merupakan jenis Biji-bijian atau Butiran – butiran pada tabel dibawah ini

No.
Bahan Pakan
Bentuk Fisik
Ukuran (mm)
Berat (g)
Warna
Bau
Panjang
Lebar
1
Bungkil Inti Sawit
Butiran Halus
-
-
-
Coklat
Harum
2
Tepung Biji Durian
Butiran Halus
-
-
-
Coklat
Asam
3
Jagung
Butiran
-
-
-
Kuning Kekuningan
Aroma Jagung
4
Menir
Bulat-bulat kecil
-
-
0,2 gr
Putih Kekuningan
Aroma Beras
5
Bungkil Kacang Kedelai
Butiran
-
-
-
Kuning
Wangi

Petter (2002), menyatakan bahwa dedak mempunyai produk yang beraneka, karena dapat berbentuk bekatul, dedak halus, kurang halus, sedang, kasar dan kasar sekali. Dari hasil pemeriksaan laboratorium terhadap dedak halus yang berasal dari bahan kering udara diketahui bahwa komposisinya11,7 % air, 8,9 % protein, 13,1 % abu mineral, 5,6 % lemak, 16,1 % serat kasar dan 44,6 % bahan tepung.
Dari tabel dapat dijelaskan bahwa pati, Menir, sekam padi, dan jagung merupakan bahan-bahan pakan sumber energi selain tongkol jagung atau sorghum dan padi, Padi bahan pakan sumber energi yang cukup mahal disamping itu padi merupaan bahan pakan pokok manusia sehingga jarang atau tidak pernah digunakan sebagai bahan pakan ternak kecuali yang berkualiyas yaitu pecahan-pecahan besar dari penggilingan.
Pati, Menir, sekam padi dan jagung merupakan sumber energi yang utama karena kandungan karbohidratnya. Hal ini sesuai dengan teori Sembiring (2001) yang menyatakan bahwa bahan pakan sumber energi yang utama adalah bahan pakan yang kandungan utamanya berupa karbohidrat yang mana lebih mudah ditebolisme daripada energi yang berasal dari lemak.
Untuk dedak padi/ sekam padi walaupun hasil ikutan dari penggilingan beras akan tetapi masih bisa dimanfaatkan sebagai sumber berenergi. Hal ini sesuai dengan teori Trobos (2007) yang menyatakan dedak padi atau sekam padi merupakan hasil ikutan dari penggilingan beras yang masih bisa dimanfaatkan sebagai bahan pakan sumber energi, yang berbentuk bubuk/ serbuk.

B.     Berbentuk Cairan
Adapun pengelompokan bahan pakan yang merupakan jenis sumber energy yang berbentuk cair pada tabel dibawah ini
No.
Bahan Pakan
Tingkat Kekentalan
Warna
Bau
Rasa
1
Minyak Sayur
Kental
Kuning
Tidak Berbau
Tidak ada Rasa
2
Molasses
Kental
Coklat
Harum
Manis

Molases adalah sebuah produk dari Limbah industry pembuatan kecap. Molases memiliki warna hitam pekat, tekstur kental, rasanya manis dan baunya seperti madu.

C.    Berbentuk Tepung

No.
Bahan Pakan
Bentuk Fisik
Tekstur
Warna
Bau
1
Poles
Tepung
Halus/ Lembut
Kuning Kecoklatan
Aroma Padi
2
Pati
Tepung
Halus
Putih
Aroma Ubi
3
Tepung kulit Durian
Serat Kasar
Kasar
Coklat
Aroma Durian
4
Dedak Padi
Serbuk Halus
Halus
Coklat Muda
Aroma Beras

3.      Bahan Pakan Sumber Mineral
Adapun pengelompokan bahan pakan yang merupakan sumber mineral pada tabel dibawah ini
No.
Bahan Pakan
Bentuk Fisik
Warna
Bau
1
Tepung Kerabang Telur
Serbuk
Krem
Amis
2
Tepung Kulit Kerang
Serbuk Halus
Putih keabu-abuan
Tidak Berbau
3
Tepung Tulang
Tepung
Putih Kemerahan
Hambar

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa kandungan dari tulang, kerabang telur, kulit karang adalah cadanp sehingga jika dibuat tepung dan dicampukan kedalam ransum akan berperan sebagai sumber mineral.
Tepung tulang, tepung kerabang telur, tepung kulit kerang merupakan bahan pakan sumber mineral yang sering digunakan dalam ransum ternak. Hal ini sesuai dengan teori Handaka (2008) yaitu bahan-bahan pakan sumber mineral antara lain tepung tulang, tepung kulit kerang, mineral supplement.
Warna dari 3 macam bahan pakan sumber mineral hampir sama yaitu abu-abu karena mineral merupakan bahan anorganik yang merupakan abu, setelah melalui proses pembakaran dalam tanur
4.      Obat-obatan Ternak
Supaya sehat dan dapat tumbuh dengan baik maka ayam perlu diberi obat.Adapun macam-macam obat dan fungsinya di tumjukan pada tabel di bawah ini.

No.
Nama Produk
Produsen
Indikasi
Komposisi
Aturan Pakai
1
Norflox 33
PT. SHS INTERNASIONAL-Indonesia
Untuk mengobati penyakit yang disebabkan bakteri gram negatif
Mengandung Norfloxacin nicotinate 33 %
60-120 mb/ Kg Berat badan/ hari. ( 1 sendok takar = 5 g, untuk 2000 ekor DOC)
2
Neobro
Medion-Bandung-Indonesia
-          Merangsang pertumbuhan ayam pedaging
-          Melengkapi segala kebutuhan vitamin dan asam amino
-          Meningkatkan efisiensi ransum
-          Mencegah stress & meningkatkan daya tahan tubuh
Lethionine, Lysine,Sodium salicylate, vit A, D3, E, K3, B1, B2, B6, B12, C, Calcium-D-pantothenate, nicotinamide, Zinc, Manganese, Magnesium, Copper, Cobalt.
-          Ayam umur 0-6 minggu 1 gr tiap 2 L air minum/ 1 gr tiap 1 Kg ransum.
-          Ayam umr 6-9 minggu 1 gr tiap 3 L air minum/ 1 gr tiap 1,5 kg ransum.
3
Levocap
PT. Sanbe Farma
Mengobati penyakit pada unggas
Levofloxacin
1 g/ 2 L air minum
4
Vita Chicks
Medion- Bandung-Indonesia
-          Mempercepat pertumbuhan
-          Mencegah kekurangan vitamin
-          Mengatasi stress
-          Mengurangi angka kematian
Bacitracin MD, vit A, D3, E, K3, B1, B2, B6, B12, C, Calcium-D-pantothenate
-          5 gr tiap 7 L air
-          5 gr tiap 12 L air
5
Egg Stimulant
Medion- Bandung-Indonesia
-          Mempercepat tercapainya prod.telur
-          Mencegah kemerosotan prod.telur
-          Mempercepat proses penyembuhan penyakit
Bacitracin MD, vit A, D3, E, K3, B1, B2, B6, B12, C, Calcium-D-pantothenate, Nicotine Acid, Folic acid
1 gr tiap 2 L air minum
6
Capribro
PT Sanbe Farma
-          Melengkapi kebutuhan vit, mineral, as. Amino,
-          Meningkatkan efisiensi pengguna pakan
-          Meningkatkan kualitas telur
vit A, D3, E, K3, B1, B2, B6, B12, C, Biolin, Lysine, Arginine, Glycine, Magnesium, Manganese
Larutkan 1 g capribro pada 2 L air minum atau 1 g/ pakan ayam, berikan 5-7 hari berturut-turut.
7
Susu skim
-
-
-
2,5 g/ L atau 10 g/ 4 L
8
Theraphy
Medion-Bandung-Indonesia
Kolera, pullorom, CRD, Koksidiosis Korisa, Synovitis
Oxylehacycline HCl  100 mg, Amprolium 50 mg, Vit A,K 5 mg
-          Untuk mencegah penyakit pada stress ; 1 g tiap 2 L air minum atau 5 sendok plastic putih ram tiap 4 L air minum, diberikan selama 3 hari berturut-turut
-          Mencegah wabah
9
Turbo
Medion-Bandung-Indonesia
-          Menambah kesuburan
-          Mencegah stress
-          Meningkatkan dan memperpanjang masa prod telur
-          Mencegah penyakit
vit A, D3, E, K3, B1, B2, B6, B12, C, methionine, Lysine, Calcium, Nicotinamide
5 g tiap 1 L air minum kemudian dicampur kedalam 2 kg ransum (2,5 g obat/ kg ransum)
10
Mineral feed suplement ( ayam dan itik)
Medion-Bandung-Indonesia
-          Memperbaiki telur
-          Membantu pertumbuhan
-          Mencegah dan menyembuhkan penyakit karena kekurangan mineral
Ex: lumpuh,  Kaki bengkok, kurang darah
Calcium, phosphor, iron, mangan, iodine, copper, zinc, vit B12, D3
1 kg tiap 50 kg ransum aduk sampai rata
11
Doxyvet
Medion-Bandung-Indonesia
CRD (ngorok)
Dycycline HCl 25 mg
2 g tiap L air minum atau 0,4 g tiap kg BB, diberikan selama 3 hari berturut-turut
12
Vita tetra-chlor
Medion-Bandung-Indonesia
-          Korisa ( snot, pilek, muka, bengkak)
-          Kolera ( berak hijau
-          CRD ( batuk, ngorok)
-          Pullorum ( berak putih)
Hycyclin HCl 50 mg, Bhromicyn base 10 mg, B1, B2, B6, B12 , C 10 mg, Chloride 50 mg, Kalium sulfate 25 mg
Ayam umur sampai 4 minggu sehari sekali ½ kapsul.
13
Vita stress
Medion-Bandung-Indonesia
-          Menambah daya tahan tubuh dan mencegah stress
-          Mencegah kekurangan vit
-          Mempercepat pemulihan kesehatan
vit A, D3, E, K3, B1, B2, B6, B12, C, nicotinic acid
-          1 g tiap L air minum atau 4 sendok plastic putih rata tiap 2 L air minum
-          1 g tiap 2 L air minum atau 4 sendok plastic putih
14
Caprimox
PT. Caprifarmindo Labs
Untuk mengobati penyakit pada unggas dan babi
Amoxycillin 150 mg, Colistin 600.000 iu
-          Unggas 1 g/ 3 L pada pagi dan sore, 3-5 hari berturut-turut
-          Babi/ induk  1 g/ 15 kg BB campurkan pada minuman pagi dan sore
15
Vitakur
Vaksindo
-          Meningkatkan nafsu makan
-          Memperbaiki pencernaan
-          Memperbaiki/ memulihkan kesegaran
-          Mencegah defisiensi vitamin
Ekstrak curcuma domestica 2000 mg, temulawak 5000 mg, vit A, D3, E, K3, B1, B2, B6, B12, C.
Larutkan didalam air minum 1 g vitakur dalam 2 L air minum berikan selama 3-5 hari
16
Supertop
Medion-Bandung-Indonesia
-          Menjadikan ayam menjadi galak
-          Menjadikan ayam tahan sakit
-          Memulihkan ayam setelah di adu
-          Menambah daya tahan tubuh
-          Meningkatkan criteria ayam pemacok.
vit A, D3, E, K3, B1, B2, B6, B12, C. Nicotiamide, Caffein, Calcium-D-pantothenate, methanol mineral
-          Ayam umur 1 bln ; 3 hari ½ Kapsul
-          Ayam umur 1-2 bln 3 hari 1 kapsul
-          Ayam lebih 2 bln ; 2 hari 1 kapsul
-          2 kapsul ½ jam sebelum di adu
17
Paracetamol
Indofarma- Bekasi-Indonesia
-
Paracetamol 500 mg
-
18
Perfexsol
-
-
-
1 g/ 2 L air
19
Askresvik
PT. Agrinusa Jaya Sentosa
-          Mengatasi stress akibat perubahan cuaca
-          Menjaga keseimbangan elektrolit didalam tubuh
-          Meningkatkan nafsu makan
Folic acid, vit A, D3, E, K3, B1, B2, B6, B12, C, Calcium-D-pantothen
Unggas 8 g untuk 8-10 L air minum selama 3-5 hari berturut-turut.
20
Top mix
Medion-Bandung-Indonesia
-          Memperbaiki konversi ransum
-          Anak ayam tumbuh lebih cepat
-          Meningkatkan efisiensi makanan
-          Meningkatkan dan memperpanjang masa produksi.
Nhicin 40.000 mg, Choline chloride 10.000 mg, Lysine 30.000 mg, manganese 120.000 mg, Zinc 100.000 mg.
-          1 kg ayam umur 0-8 minggu 3-5 gram
-          1 kg ayam umur 9-18 minggu 2-4 gram
-          1 kg ayam pedaging 3-5 gram
-          1 kg ayam petelur 2-4 gram
-          1 kg ayam pembibit 5-7 gram.


5.      Bahan Pakan Asal Limbah Pertanian/ Agroindustri
Adapun pengelompokan bahan pakan yang merupakan bahan pakan asal limbah pertanian / agroindustry pada tabel dibawah ini

No.
Nama Limbah
Asal Limbah
Bentuk Fisik
Warna
Bau
1
Bungkil Inti Sawit
Perkebunan
Butiran Halus
Coklat
Hambar
2
Cangkang Biji Karet
Perkebunan
Lempengan
Coklat
Wangi
3
Tepung Biji Durian
Perkebunan
Tepung
Coklat Muda
Asam
4
Tepung Kulit Duku
Perkebunan
Tepung
Coklat
Harum
5
Bungkil Kelapa
Perkebunan
Serbuk Kasar
Coklat
Harum
6
Tongkol Jagung
Pertanian
Keras, Panjang
Putih Kekuningan
Harum
7
Pelepah Sawit
Perkebunan
Keras, Panjang
Putih
Harum
8
Klobot
Limbah Jagung
Lembaran
Coklat
Aroma Daun Kering
9
Tepung Jeroan Ikan
Limbah Perikanan
Tepung
Coklat
Amis
10
Ampas Tahu
Limbah Agroindustri
Tapung
Putih
Aroma Kacang Kedelai
11
Ampas Jamu
Limbah Agroindustri
Tepung
Coklat Kekuningan
Aroma Jamu
12
Bagasse
Limbah Tebu
Berserat
Putih Kekuningan
Aroma Tebu








Bahan pakan asal limbah pertanian adalah dimana hasil dari pengolahan pertanian / agroindustri yang masih memiliki arti atau kandungan zat makanan yang dapat di manfaatkan. Bahan baku limbah (By-Product Feedstuffs) adalah bahan-bahan yang diperoleh dari proses komersial dan proses tersebut dilakukan untuk menghasilkan hasil utama dari bahan baku yang lain, satu dengan istilah lainnya bahan baku itu merupakan hasil sampingan dari suatu proses pengolahan bahan. Limbah sering memberikan sumbangan yang cukup besar dalam penyediaan bahan baku terrnak.
Hal diatas sesuai dengan pendapat Syafrial (2005) Nilai nutrisi limbah bervariasi dari bahan yang bergizi tinggi serta mengandung protein dan energi yang mudah dicerna sampai kepada produk yang sedikit nilai nutrisinya seperti sekam padi dan kerabang kacang tanah
Menurut Sukria 2001 dalam bukunya yang diterbitkan dari IPB-Press limbah dapat dikelompokkan kedalam beberapa kategori, yaitu:
a)         High Roughage By-Produck Feed. Kelas ini memiliki kandungan atau nilai nutrisi yang rendah, yang termasuk dalam kelas ini adalah sekam padi, sekam kedele, sekam kacang tanah, cottonseed hulls, janggel jagung, jerami, nutshells, dan lain-lain.
b)        Limbah sumber energi dan protein. Limbah ini biasanya berasal dari industri pengolahan makanan manusia, yaitumolase, limbah dari wet milling dan browing industries.
c)         Waste Product. Biasanya berasal dari pengolahan komersial seperti pabrik, sampah kota, dan lain-lain.
Beberapa kendala dalam pengembangan energi terbarukan adalah ketersediaan bahan, keamanan supply, harga, kemudahan penanganan dan penggunaannya.Faktor-faktor eksternal seperti pengembangan teknologi, subsidi, isu-isu lingkungan dan perundang-undangan memainkan peranan dalam pengembangan energi terbarukan Koopmans, 2008.Dengan mempertimbangkan potensi limbah pertanian dan penggunaannya di pedesaan, penelitian-penelitianenergi terbarukan dalam hal pengelolaan konservasi energi dan penggunaan secaraefisien adalah penting untuk dilakukan untuk mendukung pembangunan pertanianberkelanjutan. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui potensi limbah jagung, produkturunannya sebagai sumber bio energi dan potensi lain limbah jagung sebagai bahan baku industri.diantaranya adalah untuk pakan ternak, dalam hal ini pemerintah telah mencanangkan program pengembangan peternakan secara terintegrasi (Crop Livestock System/ CLS). Oleh karena itu, optimasi pemanfaatan limbah jagung sangat diperlukan untuk mendapatkan keuntungan yang optimal. Untuk memperkirakan potensi riil energy limbah jagung, penggunaan tongkol jagung untuk keperluan bahan bakar sekitar 90% sedangkan limbah batang dan daun sekitar 30% dari potensi yang ada. Sumber energi terbarukan yang berasal dari komoditas jagung di Indonesia belum dimanfaatkan secara optimal.Studi mengenai pengembangan potensi sumber energi terbarukan yang berasal dari komoditas jagung telah dilakukan di berbagai negara.Potensi pemanfaatan dan pengembangan sumber energi terbarukan tersebut sangat banyak bukan hanya untuk pakan ternak.sehingga jagung merupakan bahan komersil.
Jagung memiliki banyak kegunaan, diantaranya yaitu: daun sebagai hijauan pakan ruminansia, biji jagung sebagai sumber energi ternak unggas, sedangkan limbah jagung lainnya seperti kulit jagung, bonggol jagung dan dedak jagung dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Pemanfaatan tongkol jagung untuk pakan ternak melalui proses fermentasi dengan cara mencampur tongkol jagung dengan bakteri trikoderma dan gula pasir Prasetyo, 2002; Ditjen. Peternakan, 2003.Sebuah perusahaan di Iowa, AS berhasil memanfaatkan tongkol jagung sebagai berbagai produk yang ramah lingkungan. Tongkol memiliki sifat-sifat seperti salah satu bagiannya keras dan sebagian bersifat menyerap (absorbent), juga sifatsifat yang merupakan gabungan beberapa sifat, seperti: tidak terjadi reaksi kimia bila dicampur dengan zat kimia lain (inert), dapat terurai secara alami dan ringan sehingga tongkol jagung berupakan bahan ideal campuran pakan, bahan campuran insektisida dan pupuk. Serta dapat digunakan sebagai alas hewan peliharaan karena alami, bersih dan dapat mengurangi bau tidak sedap.Beberapa ragi seperti Candida polymorpha dan Pichia miso secara aerob dapat merubah D-xylose mejadi xylitol sebagai produk utamanya dengan efisiensi konversi mencapai 90%.Penemuan ini membanggakan karena xylitol adalah suatu gula alkohol yang merupakan pemanis alami yang terdapat dalam jumlah kecil pada berbagai varietas buah-buahan dan sayuran.Xylitol tidak membentuk asam dan digunakan sebagai gula substitusi bagi penderita diabetes.Xylitol sering dipakai sebagai bahan permen karet dan pasta gigi. Macam-macam gula dalam residu tongkoljagung (% berat kering) adalah xylose: 65, arabinose: 10 dan glukose: 25 Lachke,(2002).
6.      Hijauan Tanaman Pakan
Hijauan pakan ternak sangat banyak ragamnya, antara lain rumput gajah, rumput raja, rumput benggala, legume callopo  (callopogonium muconoides),  legum sentro (Centrosema pubescans), legum stilo ( Stylosanthes humilis)

Nama Hijauan
(Indonesia dan Latin)
Bentuk
(gambarkan)
Legum Kalopo
(Callopogonium muconoides)

Gambar 1. Kalopo

Legum Stilo
(Stylosanthes humilis)

Gambar 2. Stylo

Legum Sentro
(Centrosema pubescens)

Gambar 3. Sentro

Rumput Raja
(Pennisetum purpupoides)

Gambar 4. Rumput raja

Rumput Gajah
(Pennisetum purpureum)

Gambar 5. Rumput gajah

Rumput Benggala
(Panicum maximum)

Gambar 6. Rumput benggala


1.      Legum Callopo (Callopogonium muconoides)
Tanaman ini tumbuh menjalar dan bisa memanjang sampai 30-50 cm. Tanaman ini beradaptasi pada tanah yang basah dan tidak tahan terhadap kekeringan.Batang dan daun yang muda berbulu, berwarna coklat keemasan.Bentuk daun bulat dan berkelompok 3 dalam satu tangkai.Bunganya kecil berwarna ungu.Jenis legum ini kurang disukai oleh ternak karena daun dan batangnya berbulu.Biasa ditanam dengan biji dengan kebutuhan 6-9 Kg/ha.Dapat ditanam dengan rumput Rhodes dan Brachiaria.
Klasifikasi  Callopogonium muconoides
Divisi                             : Spermatophyta                                    
Klass                              : Dicotyledoneae                                                                                                                             
Ordo                              : Leguminales                                                                                                                                     
Family                            : Leguminaceae                                                                                                                               
Genus                            : Callopogonium                                                                        
Spesies                            : Callopogonium muconoides



2.      Legum Sentro (Centrosema pubescens)
            Centrosema pubescens atau biasa disebut Sentro berasal dari Amerika Tengah dan Selatan. Tanaman ini merupakan salah satu dari jenis legum yang paling luas penyebarannya di kawasan tropis lembab. Sentro diintroduksi ke kawasan Asia Tenggara dari kawasan tropis Amerika di abad ke 19 atau lebih awal. Bentuk bunganya yang seperti kupu-kupu sangat cantik dan khas dengan warnanya yang ungu terang.
Klasifikasi Centrosema pubescens
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili:
Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus:
Centrosema
Spesies: Centrosema pubescens Bth.
3.      Legum Stylo (Stylosanthes humilis)
Klasifikasi Stylosanthes humilis
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Rosales
Family             : Caesalpiniaceae
Genus              : Stylosanthes
Spesies            : Stylosanthes humilis
4.      Rumput Gajah (Pennisetum purpureum)
Pennisetum purpureum disebut juga Rumput Gajah (Indonesia). Rumput ini berasal dari Afrika daerah tropik, perennial dan dapat tumbuh setinggi 3-4,5 m. Berkembang dengan rhizoma yang panjangnya dapat mencapai 1 m. Panjang daun 16–90 cm dan lebar daun 8–35 mm. Kultur teknis rumput ini adalah bahan tanam berupa pols dan stek, interval pemotongan 40-60 hari, responsif terhadap pupuk nitrogen, campuran dengan legum seperti Centro dan Kudzu, produksinya 100-200 ton/ha/th (segar), 15 ton/ha/th bahan kering (BK), renovasi 4-8 tahun (Reksohadiprojo, 1994).
Klasifikasi  Pennisetum purpureum
Phyllum           : Spermatophyta
SubPhyllum     : Angiospermae
Classis             : Monocotyledoneae
Ordo                : Glumiflora
Familia            : Gramineae
SubFamilia      : Panicurdeae
Genus              : Pennisetum
Species            : Pennisetum purpureum

5.      Rumput  Raja (Pannisetum purpopoides)
Rumput raja mempunyai karakteristik tumbuh tegak berumpun-rumpun, ketinggian dapat mencapai kurang lebih 4 m, batang tebal dan keras, daun lebar agak tegak, dan ada bulu agak panjang pada daun helaian dekat liguna. Permukaan daun luas dan tidak berbunga kecuali jika di tanam di daerah yang dingin.Rumput raja dapat di tanam di daeah yang subur di dataran rendah sampai dataran tinggi, dengan curah hujan tahunan lebih dari 1.000 mm.
Produksi hijauan rumput raja dua kali lipat dari produksi rumput gajah, yaitu dapat mencapai 40 ton rumput segar/hektar sekali panen atau setara 200-250 ton rumput segar/hektar/tahun. Mutu hijauan rumput raja lebih tinggi jika dibandingkan dengan rumput gajah Hawai ataupun rumput Afrika.
Klasifikasi  king grass
Divisi                            : Angiospermae                                                                                       
Klass                             : Monocotyledoneae                                                                        
Ordo                             : Graminales                                                                                           
Family                           : Graminaceae                                                                             
Genus                            : Pannisetum
Spesies                          : Pannisetum purpopoides

6.      Rumput Benggala (Panicum maximum)
Panicum maximum disebut juga rumput benggala berasal dari Afrika tropik dan sub tropik. Ciri-cirinya bersifat perennial, batang tegak, kuat, dan membentuk rumpun. Akarnya membentuk serabut dalam, buku dan lidah daun berbulu. Warna bunga hijau atau keunguan (Tumbuh pada daerah dataran rendah sampai pegunungan 0–1200 m di atas permukaan laut. Produksi Panicum maximum yang dihasilkan mencapai 100–150 ton/ha/th dalam bahan segar. Panen pertama dilakukan setelah 2–3 bulan setelah penanaman (Sutopo, 1985).
Klasifikasi Panicum maximum :
Divisi               : Angiospermae
Klass               : Monocotyledoneae                                                                                  
Ordo               : Graminales                                                                                
Family        : Graminaceae                                                                                          
Genus              : Panicum
Spesies            : Panicum maximum

7.      Bahan Palsuan Pakan
Adapun bahan palsuan yang di temukan yaitu serbuk gergaji, tongkol jagung, dan pasir. Dimana bahan ini memiliki tekstur yang hampir sama. Akan tetapi ada hal yang sulit untuk dipalsukan yaitu bau yang pasti berbeda, hal ini sesuai dengan teori Antonio. A. (2001) yang menyatakan bahwa bahan-bahan pemalsu pakan merupakan bahan-bahan yang bentuk, tekstur, hampir sama dengan bahan pakan yang dipalsukan akan tetapi satu hal yang sulit untuk dipalsukan yaitu bau.


No.
Nama Bahan
Warna
Bentuk
Digunakan/dicampur pada bahan pakan
1
Serbuk Gergaji
Coklat
Serbuk
Tepung Ikan
2
Tongkol Jagung
Putih Kekuningan
Butiran
Jagung Kasar
3
Pasir
Coklat Kehitaman
Butiran
Tepung Ikan

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa batu bata geling dan serbuk gergaji kayu jika dilihat terkstur dan warnannya akan mirip dengan bahan pakn musalanya serbuk gergaji kayu mirip dengan dedak padi, kemiripan inilah bahan pakan tersebut dicampurkan kedalam ransum. Akan tetapi ada hal yang sulit untuk dipalsukan yaitu bau yang pasti berbeda, hal ini sesuai dengan teori Parrakkasi.A. (1999) yang menyatakan bahwa bahan-bahan pemalsu pakan merupakan bahan-bahan yang bentuk, tekstur, hampir sama dengan bahan pakan yang dipalsukan akan tetapi satu hal yang sulit untuk dipalsukan yaitu bau.



PENUTUP
     Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh pada praktikum Bahan Pakan dan Formulasi Ransum yang berjudul “Pengenalan Bahan Pakan” adalah banyak sekali ragam bahan pakan yang terdapat disekitar kita. Bahan pakan dikelompokkan sesuai kandungan yang terdapat didalamnya dalam memenuhi kebutuhan ternak. Bahan pakan di kelompokkan menjadi bahan pakan sumber protein, energi, mineral, hijauan pakan, hasil limbah pertanian/agroindustri, aditif pakan, suplemen pakan, dan bahan pemalsu pakan.

Saran
Selama praktikum Pengenalan bahan pakan berlangsung, sebaiknya, praktikan harus memperhatikan saat asdos menerangkan agar mudah memahami apa yang disampaikan. Praktikan harus menjaga ketenangan pada saat praktikum berlangsung, agar suasana praktikum jadi nyaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar