: http://i1122.photobucket.com/albums/l524/riyosuke/tail2.gif

Selasa, 11 Februari 2014

LAPORAN PRAKTIKUM ENZIM


PENDAHULUAN
Latar Belakang
Enzim merupakan protein yang disentesis oleh sel hidup untuk mengkatalisasi reaksi yang berlangsung didalamnya. Oleh karena reaksi yang enzimatis sangat bervariasi, maka biokatalisator yang dibentuk, jumlah maupun jenisnya tak terhitung banyaknya. Enzim merupakan biokatalisator dengan spesifikasi dan efisiensi tinggi. Enzim dapat diproduksi dengan cara mengektraksi dari jaringan tanaman atau hewan dan mikroorganisme.
Enzim secara khasnya disebut dengan katalisator yaitu dapat mempercepat terjadinya suatu reaksi, tetapi pada umumnya tidak ikut muncul dalam perekasian tersebut. Enzim ini juga merupakan protein yang disintesis oleh sel hidup untuk mengkatalisis reaksi yang berlangsung di dalamnya, enzim ini juga disebut biokatalisator dengan spesifisitas dan efisiensi tinggi. Enzim ini diproduksi dengan cara mengekstraksi dari jaringan tanaman atau hewan dan mikroorganisme. Di dalam tubuh enzim ini sangat dibutuhkan oleh jaringan tubuh kita, karena jika tidak ada enzim maka proses reaksi ditubuh kita akan berjalan lambat. Sebagai parameter dari reaksi enzimatis yang diketahui dalam penelitian yaitu Kmax dan Vmax yang menyatakan bahwa semakin murni suatu enzim maka akan semakin tinggi pula spesifik aktifitasnya.

Tujuan dan Manfaat
Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum enzim ini adalah untuk mengetahui pengaruh enzim papain dalam krim santan kelapa untuk menghasilkan minyak, dan juga untuk mengetahui volume dan mutu dari minyak yang dihasilkan.


Manfaat
Adapun manfaat dari Praktikum ini ialah agar mahasiswa mengetahui dan dapat menilai terhadap warna, bau, dan rasa dari minyak yang dihasilkan oleh pencampuran krim santan kelapa dan getah buah pepaya. Serta untuk membandingkan pendapat yang berbeda-beda dari hasil penilaian mahasiswa.



TINJAUAN PUSTAKA
Jameso Brends (2000), menyatakan bahwa enzim sebagai katalisator karena enzirn sebagai suatu zat yang dapat mempercepat reaksi kimia tanpa ikut atau muncul dalam hasil reaksi.
Jhonson (2002), menyatakan bahwa enzim yang berperan dalam ekstraksi minyak kelapa adalah enzim yang menghidrolisis makro molekul karbohidrat dan protein (proteolitik).
Reybred (2003), menyatakan bahwa enzim merupakan biokatalisator dengan spesifisitas dan efisiensi tinggi.
Stone (2003), menyatakan bahwa keuntungan memproduksi enzim dari mikroba antara lain biaya produksi lebih rendah dapat diproduksi dalam waktu singkat serta mudah dikontrol.
Vones (2002), menyatakan bahwa aktivitas spesifik enzim merupakan parameter reaksi enzim yang dapat mengambarkan daya kerja enzim yang bersangkutan.
Wandi (2003), menyatakan bahwa hal yang perlu diperhatikan karena enzim merupakan protein biokatalisator yaitu daya tahan pada pH, suhu, dan lingkungan lain dengan kisaran yang tidak terlalu besar sehingga pemakaian buffer dan pemilihan faktor lingkungan yang tepat penting diperhatikan.
Wibowo (2001), yang menyatakan bahwa pada penambahan getah buah pepaya muda dengan krim santan kelapa jika dicampur antara yang dengan yang lain maka dari warna rasa dan baunya akan jauh berubah dari awalnya.





MATERI DAN METODA
Waktu dan Tempat
Kegiatan praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis Tanggal 18 April 2013, pada pukul 14.30 WIB s/d selesai di Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi.

Materi
            Adapun materi yang diparktikumkan ialah tentang Enzim. Alat yang digunakan pada praktikum ini ialah Pemarut kelapa, neraca analitik, beker glass (1000 mL, 500 mL, 250 mL,100 mL), gelas ukur ( 50 mL, dan 100 mL), selang plastik, Erlenmeyer, corong, Thermometer, botol inkubasi, pipet tetes, pipet takar, Sentrifugasi, Water bath, kantong plastik, dan karet gelang.
            Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini ialah krim santan kelapa, getah buah pepaya yang masih muda ( umur 2-3 bulan), aquades, alkohol ( 70% dan 90 %), fenolftalien, NaOH (0,1 N standar), dan KOH 0,1 N standar).

  Metoda
Adapun metoda yang digunakan pada praktikum enzim antara lain pada penyediaan getah buah pepaya muda yaitu pertama buah pepaya muda ditorehkan dengan alat tahan karat (pisau carter) yang terlebih datrulu diolesi atau disterilkan dengan alkohol 70 % dan dipijarkan pada nyala bunseru getah yang keluar ditampung sesuai dengan kebutuhan.
Pada penyedian getah buah pepaya pada krim santan kelapa yaitu pertama kedalam 100 ml krim santan kelapa ditambahakan 3 ml getah buah papaya kedalam botol inkubasi. Botol-botol ini lalu diinkubasikan ke dalam inkobator pada suhu kamar. Bersihkan semua peralatan yang digunakan dan meja kerja saudara dengan alkohol 70% srrat akan melakukan percobaan dan lakukan juga perlakuan tanpa penambahan getah pepaya (sebagai kontrol).

HASIL DAN PEMBAHASAN
Enzim dapat di produksi dengan cara mengekstraksi jaringan tanaman atau hewan dan mikroorganisme. Cara ini memiliki beberapa kelemahan, sehinggga yang sering dan umum dilakukan adalah cara membiakkan mikroba penghasil enzim yang dikehendaki pada media tertentu kemudian diektraksi. Keuntungan memproduksi enzim dari mikroba antara lain biaya produksi lebih rendah, dapat di produksi dalam waktu singkat serta mudah dikontrol. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Stone (2003), menyatakan bahwa keuntungan memproduksi enzim dari mikroba antara lain biaya produksi lebih rendah dapat diproduksi dalam waktu singkat serta mudah dikontrol. Kecepatan produksi enzim dapat lebih ditingkatkan dengan mengunakan strain mikroba, induksi mutan dan perbaikan kondisi kultur pertumbuhannya.

Hasil pengamatan
Getah pepaya
No.
Nama
Uji Organoleptik
Warna
S/TS
Bau
S/TS
Rasa
S/TS
Tekstur
S/TS
1
Danang Dwilingga
Putih Kehijauan
TS
Aroma Pepaya
TS
Pahit
TS
Lengket, menggumpal di tangan
S
2
Riyan Saputra
Putih Kehijauan
TS
Aroma Pepaya
S
Pahit
TS
Licin, menggumpal di tangan
TS
3
M Rasyid Ridho
Putih Kehijauan
S
Aroma Pepaya
S
Pahit
TS
Lembut, lengket
S
4
Rina Tisman
Putih Kehijauan
S
Aroma Pepaya
S
Pahit
TS
Licin
S
5
Desti Anggraini
Putih Kehijauan
S
Aroma Pepaya
S
Pahit
TS
Lengket
TS
6
Jahtera Manalu
Putih Kehijauan
S
Aroma Pepaya
TS
Pahit
TS
lembut
S
7
Eka Setiawan
Putih Kehijauan
S
Aroma Pepaya
TS
Pahit
TS
Licin
TS
8
Agustin Wulandari
Putih Kehijauan
TS
Aroma Pepaya
TS
Pahit
TS
Lengket
TS

Krim santan kelapa
No.
Nama
Uji Organoleptik
Warna
S/TS
Bau
S/TS
Rasa
S/TS
Tekstur
S/TS
1
Danang Dwilingga
Putih susu
S
Harum
S
Hambar
S
Lembut
S
2
Riyan Saputra
Putih susu
S
Aroma kelapa
S
Hambar
TS
Lembut
S
3
M Rasyid Ridho
Putih susu
S
Wangi
S
Hambar
S
Lembut
S
4
Rina Tisman
Putih susu
S
Wangi
S
Hambar
S
Lembut
S
5
Desti Anggraini
Putih susu
S
Harum
S
Hambar
TS
Lembut
S
6
Jahtera Manalu
Putih susu
S
Harum
S
Hambar
S
Lembut
S
7
Eka Setiawan
Putih susu
S
Harum
S
Hambar
TS
Lembut
S
8
Agustin Wulandari
Putih susu
S
wangi
S
Hambar
S
Lembut
S

Dalam praktikum ini jenis tanaman yang digunakan dalam uji enzim ialah buah papaya. Karena papaya mengandung enzim papain yang kemudian di campurkan dengan krim santan kelapa sehingga menghasilkan minyak. Enzim ini diproduksi dengan cara mengekstraksi dari jaringan tanaman atau hewan dan mikroorganisme. Jhonson (2002), menyatakan bahwa enzim yang berperan dalam ekstraksi minyak kelapa adalah enzim yang menghidrolisis makro molekul karbohidrat dan protein (proteolitik).
Wandi (2003), menyatakan bahwa hal yang perlu diperhatikan karena enzim merupakan protein biokatalisator yaitu daya tahan pada pH, suhu, dan lingkungan lain dengan kisaran yang tidak terlalu besar sehingga pemakaian buffer dan pemilihan faktor lingkungan yang tepat penting diperhatikan.







Getah pepaya + Krim santan kelapa
No.
Nama
Uji Organoleptik
Warna
S/TS
Bau
S/TS
Rasa
S/TS
Tekstur
S/TS
1
Danang Dwilingga
Putih Kehijauan
TS
Aroma Pepaya
TS
Pahit
TS
Lengket, menggumpal di tangan
S
2
Riyan Saputra
Putih Kehijauan
TS
Aroma Pepaya
S
Pahit
TS
Licin, menggumpal di tangan
TS
3
M Rasyid Ridho
Putih Kehijauan
S
Aroma Pepaya
S
Pahit
TS
Lembut, lengket
S
4
Rina Tisman
Putih Kehijauan
S
Aroma Pepaya
S
Pahit
TS
Licin
S
5
Desti Anggraini
Putih Kehijauan
S
Aroma Pepaya
S
Pahit
TS
Lengket
TS
6
Jahtera Manalu
Putih Kehijauan
S
Aroma Pepaya
TS
Pahit
TS
lembut
S
7
Eka Setiawan
Putih Kehijauan
S
Aroma Pepaya
TS
Pahit
TS
Licin
TS
8
Agustin Wulandari
Putih Kehijauan
TS
Aroma Pepaya
TS
Pahit
TS
Lengket
TS

Dari pengamatan yang telah dilakukan, pada uji Organoleptik terdapat hasil yang berbeda-beda, hal ini disebabkan karena berbedanya penadapat masing-masing orang saat dilakukan pengujian. Pada saat getah buah papaya ditambahkan dengan krim santan kelapa mengalami perubahan. Wibowo (2001), yang menyatakan bahwa pada penambahan getah buah pepaya muda dengan krim santan kelapa jika dicampur antara yang dengan yang lain maka dari warna rasa dan baunya akan jauh berubah dari awalnya.
Enzim secara khasnya disebut dengan katalisator yaitu dapat mempercepat terjadinya suatu reaksi, tetapi pada umumnya tidak ikut muncul dalam perekasian tersebut ungkapan tersebut di dukung oleh pendapat Jameso Brends (2000), menyatakan bahwa enzim sebagai katalisator karena enzirn sebagai suatu zat yang dapat mempercepat reaksi kimia tanpa ikut atau muncul dalam hasil reaksi.
Enzim ini juga merupakan protein yang disintesis oleh sel hidup untuk mengkatalisis reaksi yang berlangsung di dalamnya, enzim ini juga disebut biokatalisator dengan spesifisitas dan efisiensi tinggi. Reybred (2003), menyatakan bahwa enzim merupakan biokatalisator dengan spesifisitas dan efisiensi tinggi.
 Enzim ini diproduksi dengan cara mengekstraksi dari jaringan tanaman atau hewan dan mikroorganisme. Di dalam tubuh enzim ini sangat dibutuhkan oleh jaringan tubuh kita, karena jika tidak ada enzim maka proses reaksi ditubuh kita akan berjalan lambat. Sebagai parameter dari reaksi enzimatis yang diketahui dalam penelitian yaitu Kmax dan Vmax yang menyatakan bahwa semakin murni suatu enzim maka akan semakin tinggi pula spesifik aktifitasnya. Vones (2002), menyatakan bahwa aktivitas spesifik enzim merupakan parameter reaksi enzim yang dapat mengambarkan daya kerja enzim yang bersangkutan.




PENUTUP
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari praktikum tentang Enzim ialah Enzim merupakan protein yang disentesis oleh sel hidup untuk mengkatalisasi reaksi yang berlangsung didalamnya. Oleh karena reaksi yang enzimatis sangat bervariasi, maka biokatalisator yang dibentuk, jumlah maupun jenisnya tak terhitung banyaknya. Enzim merupakan biokatalisator dengan spesifikasi dan efisiensi tinggi. Enzim dapat diproduksi dengan cara mengektraksi dari jaringan tanaman atau hewan dan mikroorganisme. Hasil uji Organoleptik menghasilkan tanggapan indera yang berbeda-beda.

Saran
Sebaiknya dalam melakukan praktikum, praktikan harus bisa memanfaatkan waktu yang telah ditentukan, agar data yang diperoleh lebih akurat. Dan semoga pada praktikum yang akan datang menjadi lebih baik dan kita semua bias menjalankan praktikum ini dengan lebih paham lagi, serta menjaga ketenangan dan kebersihan lab.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar