: http://i1122.photobucket.com/albums/l524/riyosuke/tail2.gif

Selasa, 11 Februari 2014

LAPORAN FISIOLOGI GINJAL


PENDAHULUAN
LatarBelakang
Ginjal mempunyai fungsi utama, yaitu mengatur/mempertahankan konsentrasi ion, air, pH, dari cairan tubuh (cairan ekstra sel) agar konstan (homeostasis) dan mengekskresikan sebagian besar produk akhir metabolisme tubuh. Ekskresi adalah pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang tidak dipakai lagi oleh sel darah, dikeluarkan bersama urin keringat dan pernapasan. Salah satu sistem metabolisme yang terdapat dalam tubuh hewan adalah system eksresi dan osmoregulasi.      
Ekskresi mempunyai peranan mengeluarkan dan membuang hasil sampingan metabolisme, mencegah gangguan aktifitas metabolic dalam tubuh dan membuang zat-zat buangan, mengatur jumlah air yang terdapat dalam cairan tubuh  mengendalikan kandungan ion dalam cairan tubuh dan mengatur kadar ion H+ atau pH cairan tubuh.
Sistem urin terdiri dari ginjal, ureter, kantong kemih dan uretra dengan menghasilkan urin yang membawasertaberbagaiproduksisametabolismeuntukdibuang.Ginjaljugaberfungsidalampengaturankeseimbangancairandanelektrolittubuhdanmerupakantempatpembuanganhormon renin daneritropitin.Renin ikutberperandalampengaturantekanandarahdaneritropitinberperandalammerangsangproduksiseldarahmerah.Urinjugadihasilkanolehginjalberjalanmelalui ureter kekantungkemihmelaluiuretra.Urindibentukolehginjaldalammenjalankansistemhomeostatik.Sifatdansusunanurindipengaruhioleh factor fisiologis (misalkanmasukan diet, berbagai proses dalamtubuh, suhu, lingkungan, stress, mental, danfisik) dan factor patologis (sepertipadagangguanmetabolismemisalnya diabetes mellitus danpenyakitginjal). Olehkarenaitupemeriksaanurinbergunauntukmenunjang diagnosis suatupenyakit.Padapenyakittertentu, dalamurindapatditemukanzat-zatpatologikantara lain glukosa, protein danzatketon (Probosunu, 2004).
                
Tujuan
Adapuntujuandaripraktikumanalisisurininiadalahuntukmengetahui status kesehatanginjaldantubuhsecaraumummelaluipemeriksaanurinsecarafisikmeliputiwarna, kejernian, bau, derajatkeasaman (pH) danpadapraktikumpengaturanosmolaritasginjaluntukmempelajariresponginjaldanpengaruhminumterhadappembentukanurindankosentrasiNaCldalamurin.

Manfaat
Adapunmanfaatdaripraktikumanalisisurininiadalahmahasiswamengertipentingnyaminumuntukmenjagakesehatanginjaldandapatmenjagaginjaldengantidakmengkonsumsizat caffeine secaraberlebihan.












TINJAUAN PUSTAKA
Anggita (2000). Zat tertentu yang terdapat didalam urin, meskipun dalam keadaan normal zat tersebut tidak tampak. Seperti glukosa, asaton, albumin, darah dan nanah. Berbagai keadaan ketidaknormalan komponen urin adalah : (a) Glikosuria, yaitu terdapatnya glukosa dalam air kemih. Hal ini merupakan gejala terlalu banyak makan gula, meningkatkan aktifitas kelenjar adrenal yang mengakibatkan banyak penguraian glikogen dan pembebasan glukosa dari hati, hipoinsulin, yaitu berkurangnya jumlah insulin (b) Aseonaria, adalah terdapatnya senyawa keton dalam urin karena terlalu banyak mengkonsumsi lemak atau jumlah karbohidrat yang tersedia untuk pembakaran berkurang. Aseton juga terbentuk saat keadaan lapar. (c) Proteinuria, adalah salah satu keadaan dimana satu macam protein plasma yang terdapat dalam urin. Seperti terdapatnya albumin dalam urin (albuminaria). Hal ini menunjukan gejala penyakit (d) hematuria, yaitu terdapatnya darah dalam urin karena infeksi pada ginjal atau salah satu air kemih.
Anshori (2008). Berdasarkan produksi eksresi, hewan dikelompokkan menjadi Amoniotelik (Eksresinya berupa amoniak dan habitatnya aquatik) urotelik (eksresinya berupa urea dan habitatnya aquatic dan teresterial) dan uricotelik (Eksresinya asam urat dan habitatnya teresterial).
Dahelmi (2001). Proses eksresi merupakan suatu proses pengeluaran zat-zat sisa yang tidak dipergunakan lagi. Zat ini berbentuk cairan contohnya urin, keringat dan air. Fungsi utama organ eksresi adalah menjaga konsentrasi ion (Na+, K+, Cl­­, Ca++ dan H+), menjaga volume cairan tubuh (kandungan air), menjaga konsentrasi kandungan osmotik, membuang hasil akhir metabolism (urea, asam urat) dan mengeluarkan substansi asing atau produk metabolism lainnya.
Fasparjo (2006). Setiap hari lebih kurang 1500 liter darah melewati ginjal untuk disaring dan terbentuklah lebih kurang 150- 170 liter urin primer. Meskipun demikian hanya 1- 1,5 liter urine yang kita keluarkan setiap hari.
Filza Hazni (2009) Fungsi utama ginjal adalah mengekresikan zat-zat sisa metabolisme yang mengandung nitrogen misalnya ammonia. Ammonia adalah hasil pemecahan protein dan bermacam-macam garam, melalui proses deaminasi atau proses pembusukan mikroba dalam usus. Selain itu, ginjal juga berfungsi mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan, misalnya vitamin yang larut dalam air; mempertahankan cairan ekstraseluler dengan jalan mengelluarkan air bila berlebihan; serta mempertahankan keseimbangan asam dan basa. Sekresi dari ginjal berupa urine.
Thena wijaya (2005). Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah atau keadaan urine yaitu diantaranya :jumlah air yang diminum, keadaan system syaraf, hormon ADH, banyaknya garam yang harus dikeluarkan dari darah agar tekanan menjadi osmotic, padapenderita diabetes mellitus pengeluaran glukosa diikuti kenaikan volume urine.
            Tuti kurniati (2009) Sistem ekresi merupakan sistem yang berperan dalam proses pembuangan zat-zat yang sudah tidak diperlukan (zat sisa) ataupun zat-zat yang membahayakan bagi tubuh dalam bentuk larutan. Ekresi terutama berkaitan dengan pengeluaran-pengeluaran senyawa-senyawa nitrogen. Selama proses pencernaan makanan, protein dicernakan menjadi asam amino dan diabsorpsi oleh darah, kemudian diperlukan oleh sel-sel tubuh untuk membentuk protein-protein baru. Mamalia memiliki sepasang ginjal yang terletak dibagian pinggang (lumbar) dibawah peritonium. Urine yang dihasilkan oleh ginjal akan mengalir melewati saluran ureter menuju kantung kemih yang terletak midventral dibawah rektum. Dinding kantung kemih akan berkontraksi secara volunter mendorong urine keluar melalui uretra.
Wulangi (2000), menyatakan bahwa analisa urin itu penting, karena banyak penyakit dan gangguan metabolism dapat diketahui dari perubahan yang terjadi didalam urin. Zat yang dapat dikeluarkan dalam keadaan normal tidak terdapat adalah glukosa, aseton, albumin, darah dan nanah.
Watimena (2009). Test urine bertujuan untuk memeriksa komponen yang berbeda dari urine sebagai produk buang dari ginjal. Test urine yang teratur dilakukan untuk menemukan gejala-gejala penyakit. Hasil test dapat memberi informasi tentang kesehatan dan masalah seseorang. System rennin- angiotensin-aldosteron (RAAS) on (RAAS) supaya bagian dari putaran umpan balik kompleks yang berfungsi dalam homeostatis.












METODOLOGI PENGAMATAN
Waktu dan Tempat
Praktikum Anatomi dan Fisiologi Ternak yang berjudul “Fisiologi Ginjal” ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 21-22 Mei 2013, di Laboratorium Anatomi dan Fisiologi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Jambi.

Materi
            Pada praktikum Analisis Ginjal bahan yang digunakan antara lain urin kuda, urin kerbau, urin sapi potong spesies sapi bali, urin sapi potong spesies sapi limousin, urin sapi perah jantan, urin sapi perah betina, urin sapi angus, urin simental, urin rusa, urin babi, sedangkan bahan yang digunakan antara lain urinometer, gelas ukur, gelas piala, pH Strip.
Pada praktikum Pengaturan Osmolaritas Ginjal bahan yang digunakan antara lain urin praktikan, NaCl Kristal, sitras kaffein (kopi), KCrO4 20 %, AgNO3 2.9 %, sedangkan bahan yang digunakan antara lain urinometer, gelaspiala, gelas ukur, tabung reaksi, dan pipet Pasteur.

Metoda
Padapraktikum Pengaturan Osmolaritas Ginjal antara lain praktikan harus mempunyai jantung yang sehat dan makan/minum terakhir sekurang-kurangnya 3 jam sebelum praktikum dimulai, mahasiswa dibagi dalam 4 kelompok , yaitu : kelompok 1 : minum 800 ml air, kelompok 2 : minum 800 ml air + 7 gr NaCl , kelompok 3: minum 80 ml air + 7 gr NaCl, kelompok 4 : minum 800 ml air + 150 mg sitras kafein (kopi).


HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Analisa Urin Secara Fisik
Hasil analisa urin dapat menunjukkan status kesehatan ginjal dan tubuh secara umum.Berbagai penyakit akibat metabolisme abnormal dapat diketahui melalui sisa metabolism yang ditemukan dalam urin. Produksi urin (volume) dan berat jenis urin (BJ) dapat mengiformasikan kondisi tubuh  dalam keadaan dehidrasi atau tidak. Analisis urin meliputi analisa fisik dan kimiawi. Pemeriksaan urin secara fisik meliputi warna, kejernian, bau, derajat keasaman (pH), berat jenis, dan kadar kepadatan urin.
Berikut hasil pengamatan yang diperoleh dari beberapa jenis urin hewan ternak.
Analisis Urin
Kel.
Jenis Urin
Warna
Bau
Kejernihan
pH
I
Urin Kambing
Kuning Keruh
Amoniak
Jernih
9 (basa)
II
Urin Kuda
Kuning
Makanan
Jernih
8 (basa)
III
Urin Kerbau
Kuning Pekat
Amoniak
Jernih
8 (basa)
IV
Urin Sapi Bali
Kuning
Makanan
Jernih
8 (basa)
V
Urin Limousin peranakan
Kuning
Amoniak
Jernih
9 (basa)

            Sisa metabolisme zat-zat makanan dikeluarkan melalui system ekskresi.menurut Tuti kurniati (2009) Sistem ekresi merupakan sistem yang berperan dalam proses pembuangan zat-zat yang sudah tidak diperlukan (zat sisa) ataupun zat-zat yang membahayakan bagi tubuh dalam bentuk larutan. Ekresi terutama berkaitan dengan pengeluaran-pengeluaran senyawa-senyawa nitrogen. Selama proses pencernaan makanan, protein dicernakan menjadi asam amino dan diabsorpsi oleh darah, kemudian diperlukan oleh sel-sel tubuh untuk membentuk protein-protein baru. Mamalia memiliki sepasang ginjal yang terletak dibagian pinggang (lumbar) dibawah peritonium. Urine yang dihasilkan oleh ginjal akan mengalir melewati saluran ureter menuju kantung kemih yang terletak midventral dibawah rektum. Dinding kantung kemih akan berkontraksi secara volunter mendorong urine keluar melalui uretra.

B.     Pengaturan Osmolaritas Ginjal
Salah satu fungsi ginjal adalah mengatur osmoaritas cairan tubuh sekitar 300 mmol/l. diuresis dipengaruhi oleh beberapa factor, misalnya minum larutan  yag hipotonis maupun isotonis dalam jumlah besar akan meningkatkan diuresis.

Diuresis adalah keadaan dimana urine meningkat. Diuresis disebabkan oleh 2 macam mekanisme yaitu :        
1. Diuresis air, yang ditimbulkan oleh minum banyak, cairan hipotonik dimulai ± 15 menit setelah minum air dan mencapai maksimummnya ± 45 menit. Kerja minum banyak menimbulkan penurunan kecil atau penghambatan sekresi vasopressin (ADH) sebelum air diabsorpsi, tetapi kebanyakan penghambatan ditimbulkan oleh penurunan dalam osmolaritas plasma setelah air diabsorpsi.       
2. Diuresis osmotik, terjadi oleh karena adanya bahan-bahan yang sukar diabsorpsi oleh tubuli (urea, manitol,
sejumlah glukosa) di dalam glomelurus filtrat. Bahan ini menahan air sehingga menghalangi reabsorpsi dari air dan mengakibatkan aliran filtrat dari tubulus proksimalis menjadi lebih cepat. Aliran yang cepat menyebabkan proses pemekatan urine di Lengkung Henle maupun tubulus distalis terganggu. Walaupun ada peningkatan vasopresin, urine tetap encer.Akibat diuresis osmotik adalah pembuangan NaCl dan komposisi urine mendekati filtrat di tubulus proksimal.

Hasil analisis pengaturan osmolaritas ginjal adalah sebagai berikut.
a.      Urin pada waktu 30 menit
Kel
Formula
Volume
Bau
Warna
I
800 ml air + 7 gr Kopi
70 ml
Makanan (kopi)
Kuning jernih
II
800 ml air
70 ml
Makanan (air putih)
Putih jernih
III
800 ml air + 7 gr NaCl
20 ml
Amoniak
Kuning jernih
IV
80 ml air + 7 gr NaCl
20 ml
NaCl (garam)
Kuning jernih
V
800 ml air + 1,5 gr kopi
40 ml
Makanan
Kuning pekat

Analisa urin metabolisme itu sangatlah penting, karena dengan melakukan analisis, kita dapat mengetahui berbagai kelainan yang terdapat pada metabolisme. Menurut Wulangi (2000), menyatakan bahwa analisa urin itu penting, karena banyak penyakit dan gangguan metabolism dapat diketahui dari perubahan yang terjadi didalam urin. Zat yang dapat dikeluarkan dalam keadaan normal tidak terdapat adalah glukosa, aseton, albumin, darah dan nanah.

b.      Urin pada waktu 60 menit
Kel
Formula
Volume
Bau
Warna
I
800 ml air + 7 gr Kopi
290 ml
Makanan (kopi)
Kuning jernih
II
800 ml air
300 ml
Tidak berbau
Putih jernih
III
800 ml air + 7 gr NaCl
21 ml
Amoniak
Kuning
IV
80 ml air + 7 gr NaCl
15 ml
NaCl (garam)
Kuning jernih
V
800 ml air + 1,5 gr kopi
36 ml
Makanan
Kuning


Kelompok
Kertas lakmus
pH
I
Biru
8 (basa)
II
Biru
8 (basa)
III
Biru
8 (basa)
IV
Biru
8 (basa)
V
Biru
8 (basa)

Kelompok
Potassium Chromate KCrO4
Perak Nitrat (AgNO3)
I
Negative coklat
1 gr NaCl
II
Negative coklat
1 gr NaCl
III
Positif coklat
5 gr NaCl
IV
Positif coklat
6 gr NaCl
V
Positif coklat
3 gr NaCl

Tidak ada komentar:

Posting Komentar