: http://i1122.photobucket.com/albums/l524/riyosuke/tail2.gif

Rabu, 03 April 2013

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM BIOKIMIA



LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM
BIOKIMIA
PROTEIN DAN ASAM AMINO






OLEH:
EKA SETIAWAN
E10012135
C2





FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan HidayahNya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum Biokimia yang berjudul “Protein dan Asam amino” ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
Tak lupa pula penulis mengucapkan terimakasih kepada asiaten dosen, teman-teman, serta semua pihak yang terlibat dalam proses penyelesaian laporan praktikum ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan laporan ini maih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berusaha dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan laporan-laporan praktikum penulis selanjutnya.

                                                                                          Jambi,  April 2013

                                                                                                       Penulis





DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………   i
DAFTAR  ISI……………………………………………………………… ii
PENDAHULUAN………………………………………………………… 1
Latar Belakang……………………………………………………    1
Tujuan dan Manfaat………………………………………………    1
TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………………            2
MATERI DAN METODA…………………………………………………            4
Waktu danTempat…………………………………………………  4
Materi………………………………………………………………  4
Metoda……………………………………………………………    4
HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………………… 5
PENUTUP…………………………………………………………………  9
Kesimpulan………………………………………………………… 9
Saran………………………………………………………………   9
DAFTAR PUSTAKA








PENDAHULUAN

Latar belakang

Asam amino ialah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam amino yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus –NH2 pada atom karbon α dari posisi gugus –COOH. Asam amino umumnya mudah larut dalam air, dan hanya sedikit atau bahkan tidak larut dalam pelarut organic, dan titik leburnya sangat tinggi.
Ninhidrin, suatu senyawa oksidator kuat bereaksi dengan semua asam α-amino pada Ph 4-8 dan dihasilkan senyawa berwarna biru. Asam-asam amino, prolin dan hidroksi prolin juga bereaksi dengan ninhidrin akan tetapi manghasilkan warna kuning.
Tujuan dan Manfaat

Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk melihat daya larut berbagai asam amino dalam pelarut-pelarut yang berbeda. Praktikum kedua , uji ninhidrin yang bertujuan untuk mengidentifikasi asam α-amino.

Manfaat
Adapun manfaat yang di peroleh dari praktikum ini adalah  untuk mengetahui daya larut asam amino dalam pelarut-pelarut lain dan  mengetahui bagaimana cara memisahkan asam amino.




TINJAUAN PUSTAKA

Abas(2000) Semua asam amino, atau peptida yang mengandung 2 amino bebas akan bereaksi dengan ninhidrin membentuk senyawa kompleks berwarna biru-ungu. Namun, prolin dan hidroksi prolin menghasilkan senyawa berwarna kuning.
Anwar M (2001), bahwa asam amino merupakan satuan penyusun protein, berdasarkan rumus bangunnya asam amino dapat dipandang sebagai turunan asam karboksilat, yang satu atom hidrogennya digantikan oleh gugus amino.
Argham(2001) Kelarutan protein didalam suatu cairan, sesungguhnya sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, pH, suhu, kekuatan ionik dan konstanta dielektrik pelarutnya.
Conway (2007),Pada percobaan ninhidrin didapat hasil yaitu asam amino berupa ahnin setelah di panaskan  dengan campuran ninhidrin pada penangas air warnanya berubah menjadi biru pekat. Hal ini juga disesuaikan dengan pendapat yang menyatakan bahwa asam amino yang dipisahkan direaksikan dengan ninhidrin untuk mengahsilkan warna biru – ungu.
Jaru Anwar (2001), menyatakan bahwa asam amino adalah senyawa anorganik yang mengandung gugus karboksil dengan demikian mempunyai sifat asam-basa.
Novita (2009) uji ninhidrin adalah uji umum untuk protein dan asam amino .Ninhidrin  dapat mengubah asam amino menjadi suatu alhdehida.
(Poedjiadi 2004), Kelarutan protein di dalam suatu cairan, sesungguhnya sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, pH, suhu, kekuatan ionik dan konstanta dielektrik pelarutnya.Protein seperti asam amino bebas memiliki titik isoelektrik yang berbeda-beda.
(Rahani,2002),Protein bersifat amfoter, yaitu dapat bereaksi dengan larutan asam dan basa. Daya larut protein berbeda di dalam air, asam, dan basa; ada yang mudah larut dan ada yang sukar larut.Namun, semua protein tidak larut dalam pelarut lemak seperti eter dan kloroform.
Riawan (2000) protein memiliki molekul besar dengan berat molekul yang bervariasi antara  5000 hingga jutaaan dengan hidrolisis oleh asam atau oleh enzim protein akan mengahasilkan asam amino, ada 20 jenis asam amino yang terdapat pada molekul protein.
Santoso (2008) yang menyatakan bahwa ninhidrin bereaksi dengan asam amino bebas dan protein menghasilkan warna biru.
















MATERI DAN METODA

Waktu dan tempat
Kegiatan praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis Tanggal 28 Maret 2013, pada pukul 15.00 WIB s/d selesai di Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi.
MATERI
Adapun materi yang dipraktikumkan adalah Protein dan Asam amino. Dalam praktikum ini akan mengidentifikasi kelarutan Protein dan Asam amino. Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah HCL, NaOH, Aquades (masing-masing  5 ml ). Asam-asam amino (glisin, histidin, dan tirosin) masing-masing 0,2 g. Asam-asam amino ( glisin, tirosin , histidin) dalam bentuk cair masing-masing 2 mL, ninhidrin (2 g/1). Alat yang di gunakan adalah tabung reaksi , beker gelas , batang pengaduk, pipet,  gelas ukur ,erlemeyer , penngas air dan penjepit tabung reaksi.

METODA
Adapun metoda yang di gunakan dalam praktikum pelarutan asam amino adalah yang pertama siapkan 4 buah tabung reaksi yang di isi pelarut dengan HCL ,NaOH, etanol , aquades (masing-masing 5 ml). Kedua  larutkan kira-kira 0,2 g asam amino ke dalam masing-masing pelarut tersebut, gunakan pengaduk bila perlu, yang ketiga catat bagaimana  hasilnya dan bagaimana kesimpulan saudara.
Adapun metoda yang di gunakan dalam praktikum uji ninhidrin adalah pertama masukkan 2 ml asam amino yang akan di identifikasi ke dalam tabung reaksi dengan PH netral, kedua tambahkan pereaksi ninhidrin ,ketiga didihkan selama 2 menit dalam penangas air, dan ke empat amati warna hasil reaksi dan simpulkan hasil pengamatan anda.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kelarutan asam amino
Hasil Praktikum

No
Asam amino
Pelarut
Aquades
HCL
NaOH
                etanol
1
Histidin
Larut
Larut
Larut
Tidak  larut
2
Glysin
Larut
Larut
Larut
Tidak larut
3
Tyrosin
Tidak larut
Tidak larut
Tidak larut
Larut

Dari kegiatan praktikum yang telah di lakukan maka di dapatkan hasil  setelah di masukkan  ke dalam reaksi ciran NaOH  di   campur dengan larutan asam amino tirosin, bahwa hasilnya cairan atau larutan berwarna putih kekeruhan dan tidak semuanya larutan larut dalam larutan tersebut, ini sesuai dengan pendapat (Rahani,2002),Protein bersifat amfoter, yaitu dapat bereaksi dengan larutan asam dan basa. Daya larut protein berbeda di dalam air, asam, dan basa; ada yang mudah larut dan ada yang sukar larut.Namun, semua protein tidak larut dalam pelarut lemak seperti eter dan kloroform.
Asam amino adalah penyusun protein, yaitu asam organic yang mengandung gugus amino (-NH2) di samping gugus karboksitlat (-COOH),Asam amino yang terdapat di alam selalu berupa asam amino alpa , artinya gugus –NH2 selalu terikat pada atom C- alpa ,yaitu atom C di dekat gugus COOH .asam amino yang di kenal banyak sekali tetapi hanya 20 jenis yang termasuk penyusun protein alami. Hal ini sesuai dengan pendapat Anwar M (2001), bahwa asam amino merupakan satuan penyusun protein, berdasarkan rumus bangunnya asam amino dapat dipandang sebagai turunan asam karboksilat, yang satu atom hidrogennya digantikan oleh gugus amino.
Larutan HCl yang di masukkan di dalam tabung reaksi , larutan HCl  sama sekali tidak  larut, HCl di atas tirosin di bawah atau di dasar.
Larutan etanol yang di masukkan ke dalam tabung reaksi , larutan etanol  sedikit terlarut dan larutan asam amino tirosin lebih banyak terdapat di dasar.
Setelah melakukan percobaan pada uji kelarutan asam amino maka didapat hasilnya yaitu setelah etanol, HCl, NaOH, dan air dicampurkan dengan asam amino yaitu glisin sebanyak 60 tetes maka senyawa pada pencampuran zat tersebut tetap seperti semula tidak ada perubahan warna tetapi pada saat asam amino diteteskan sebanyak 60 tetes  kedalam tabung yang berisi HCl, NaOH, etanol, dan air terjadi suatu pelarutan sehingga pencampuran kedua tersebut tampak berminyak. Itu terjadi karena adanya proses pelarutan antara larutan asam amino glisin dengan HCl, NaOH, aquades, dan etanol. Namun pada tabung hasil pencampuran air dengan glisin, permukaan larutan tersebut bahwa asam amino yang dalam larutan air akan mengion dan dapat bersifat asam dan basa berwarna biru kehijauan. Jaru Anwar (2001), menyatakan bahwa asam amino adalah senyawa anorganik yang mengandung gugus karboksil dengan demikian mempunyai sifat asam-basa.
Uji ninhidrin
Reaksi ninhidrin dapat dipakai untuk penentuan kuantitatif asam amino. Dengan memanaskan campuran asam amino dan ninhidrin, terjadilah larutan berwarna ungu yang identitasnya dapat ditentukan dengan cara spektrofotometri. Uji Ninhidrin merupakan uji warna pada protein dengan membentuk larutan berwarna ungu akibat adanya gugus  amino bebas. Semua asam amino dan peptida yang mengandung gugus α-amino bebas memberikan reaksi ninhidrin yang positif. Reaksi positif, tyrosin mengandung gugus  amino bebas, ditandai dengan warna larutan ungu setelah dipanaskan.


Uji ninhidrin
Hasil praktikum
Asam Amino    
Waktu Setelah Pencampuran     
Waktu     
  Warna Setelah di Panaskan

Glisin  
ungu
01:08:53
Ungu Pekat
Tirosin
Bening
01:02:95
Ungu Tua
Histidin
Ungu Pekat
02:00:00
Purple
                                    
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan tentang uji ninhidrin dapat dibuktikan bahwa ninhidrin senyawa oksidator kuat bereaksi dengan triptofan dan tyrosin karena ph dari protein tersebut mencapai 4-8. Argham(2001) Kelarutan protein didalam suatu cairan, sesungguhnya sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, pH, suhu, kekuatan ionik dan konstanta dielektrik pelarutnya, pendapat ini juga didukung oleh pendapat (Poedjiadi 2004), yaitu Kelarutan protein di dalam suatu cairan, sesungguhnya sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, pH, suhu, kekuatan ionik dan konstanta dielektrik pelarutnya. Protein seperti asam amino bebas memiliki titik isoelektrik yang berbeda-beda.
  Sedangkan pada glisin, histidin, dan tirosin. perubahan warna yang terjadi menunjukan bahwa asam-asam amino ini bereaksi dengan ninhidrin, hal ini sesuai dengan pendapat Santoso (2008) yang menyatakan bahwa ninhidrin bereaksi dengan asam amino bebas dan protein menghasilkan warna biru. Dan juga spendapat dengan Abas(2000) Semua asam amino, atau peptida yang mengandung 2 amino bebas akan bereaksi dengan ninhidrin membentuk senyawa kompleks berwarna biru-ungu. Namun, prolin dan hidroksi prolin menghasilkan senyawa berwarna kuning.
 Reaksi yang paling umum digunakan untuk analisis kualitatif protein dan produk hasil hidroplisisnya. Reaksi ninhidrin dapat pula dilakukan terhadap urin untuk mengetahui adanya asam amino atau mengetahui adanya pelepasn protein oleh cairan tubuh.
Menurut Novita (2009) uji ninhidrin adalah uji umum untuk protein dan asam amino.Ninhidrin dapat mengubah asam amino menjadi suatu aldehida.Ninhidrin dilakukan dengan menambahkan beberapa tetes larutan ninhidrin yang terlihat tidak warna kedalam sampel, kemudian dipanaskan beberapa menit.Adanya protein ditandai dengan adanya perubahan warna ungu. Sedangkan menurut Riawan (2000) protein memiliki molekul besar dengan berat molekul yang bervariasi antara 5000 hingga jutaan dengan hidrolisis oleh asam atau oleh enzim protein akan menghasilkan asam amino, ada 20 jenis asam amino yang terdapat dalam molekul protein.
Pada percobaan ninhidrin didapat hasil yaitu asam aminon berupa glisin setelah di panaskan  dengan campuran ninhidrin pada penangas air warnanya berubah menjadi biru pekat. Hal ini juga disesuaikan dengan pendapat Conway (2007) yang menyatakan bahwa asam amino yang dipisahkan direaksikan dengan ninhidrin untuk mengahsilkan warna biru – ungu.













PENUTUP

Kesimpulan
Protein dan asam amino memberikan reaksi yang bersifat khas, bukan hanya bagi gugus amino dan gugus karboksil bebas, tetapi juga bagi gugus R yang terkandung di dalamnya. Protein dapat bereaksi dengan pereaksi-pereaksi lain seperti juga asam amino yang menjadi penyusunnya. Protein dapat mengendap atau terdenaturasi oleh logam berat, garam-garam anorganik, rusaknya struktur tersier dan kwartener, serta karena berada pada titik isolistriknya.
Dengan melaksanakan praktikum mengenai kelarutan asam amino, dapat disimpulkan bahwa Daya larut beberapa asam amino tertentu dapat larut pada pelarut tertentu, misalnya : glisin dan histidin dapat larut dalam larutan HCl, NaOH dan Aquades, sedangkan tirosin larut dalam larutan etanol.

Saran
Sebaiknya dalam melakukan praktikum, praktikan harus bisa memanfaatkan waktu yang telah ditentukan, agar data yang diperoleh lebih akurat. Dan semoga pada praktikum yang akan datang menjadi lebih baik dan kita semua bias menjalankan praktikum ini dengan lebih paham lagi, serta menjaga kebersihan lab.






DAFTAR PUSTAKA

Anonim, ASAM AMINO, www.forumbinaraga.com , diakses 10 oktober 2008.
Anonymous, 2009.Protein      (http://www.hobiikan.blogspot.com/2008/08/jenis-jenis-protein.html). Diakses pada tanggal 16 Oktober 2009 pada pukul 20.20 WIB.
Lehninger, A.2001.Dasar-dasar Biokimia.Terjemahan Maggy Thenawidjaya. Erlangga, Jakarta
Lehninger, Albert.L.2000. Dasar-Dasar Biokimia. Jilid I. Jakarta
Nursholeh. Laporan kuliah. Nursholehfapetunja.blogspot.com. diakses 02 April 2013
Suwandito, Tri Martini, METABOLISME PROTEIN DAN ASAM AMINO, www.google.com , diakses 27 April 2010
Tim penyusun. 2006, Penuntun Praktikum Biokimia Umum, Laboratorium Biokimia,            Universitas Hasanuddin, Makassar.
Tri Rini Nuringtyas,(http:// ASAM AMINO DAN PROTEIN, www.google.com ,) diakses 27 April 2010







1 komentar: