Nama : Eka Setiawan
NIM : E10012135
Kelas : C
Manajemen
Pemberian Pakan Efektif Pada Kambing Perah
Kecukupan nutrisi
pokok pada ternak kambing perah harus diperhatikan. Kebutuhan nutrisi
tersebut digunakan untuk pertumbuhan, reproduksi, laktasi, gerak dan kerja.
Oleh karena itu, pemberian pakan haruslah memperhitungkan semua kebutuhan
tersebut. Dengan kata lain, pemberian pakan disesuaikan dengan kebutuhan
ternak.
Hijauan merupakan pakan
utama bagi ternak kambing perah. Namun demikian, pemberian pakan penguat
(konsentrat) sangat diperlukan agar ternak dapat berproduksi optimal. Pakan
hijauan yang diberikan minimal terdiri dari 3 macam hijauan, yaitu jenis
rumput, legume (kacang2an) dan daun-daunan. Adapun jenis pakan penguat
(tambahan) berupa campuran beberapa limbah hasil pertanian, seperti dedak padi,
dedak gandum (polard), bungkil inti sawit, bungkil kelapa, molasses serta
mineral dan vitamin.
1. Pakan
untuk kebutuhan hidup utama ternak kambing perah
Kebutuhan gizi untuk
kebutuhan hidup pokok pada ternak kambing perah, merupakan kebutuhan yang
paling rendah dalam siklus hidupnya. Umumnya kebutuhan ini dapat dipenuhi dari
asupan pakan hijauan. Kambing perah akan memperoleh gizi, khususnya energy dan
protein untuk kebutuhan hidup utamanya dari hijauan berkualitas baik. Apabila
kualitas pakan hijauan yang diberikan kurang baik, ternak perlu diberikan pakan
tambahan, seperti dedak padi dan onggok.
Pemberian pakan hijauan
dari jenis legum (kacang2an) akan menambah pemenuhan kebutuhan protein pada
ternak kambing perah. Cara ini yang paling mudah dan murah dilaksanakan oleh
peternak dipedesaan. Beberapa makanan ternak jenis legume yang banyak
ditanam adalah lamtoro, kaliandra, glirisidia dan turi. Adapun penambahan
mineral sangat dianjurkan untuk mengatasi kemungkinan kurangnya asupan mineral
dari pakan hijauan. Beberapa mineral yang bisa diberikan adalah garam dapur,
kapur, tepung tulang dan mineral mix.
2. Pemberian
pakan saat ternak dalam masa kawin
Salah satu upaya untuk
meningkatkan keungkinan kelahiran kembar, 2-3 minggu sebelum masa kawin ternak
diberi pakan kualitas baik (flushing). Contohnya, pemberian pakan
konsentrat dengan kandungan protein kasar (PK) 18-20% sebanyak 1-1.5 kg/ekor.
Setelah kawin, pakan hijauan yang diberikan ditingkatkan secara bertahap, baik
jumlah dan kualitasnya. Pemberian pakan hijauan dengan cara dicampur
(rumput+daun-daunan /legume, dan limbah hasil pertanian) sangat baik
untuk ternak kambing perah anda.
3. Pemberian
pakan saat ternak kambing perah bunting
Ternak bunting memerlukan jumlah
pakan lebih banyak dari ternak yang tidak bunting. Pakan tersebut digunakan
untuk pertumbuhan cempe yang dikandungnya dan untuk si induk. Saat usia
kebuntingan 3 bulan, kebutuhan gizi sangat tinggi. Hampir 70-75% pertumbuhan
cempe yang dikandung terjadi pada masa ini. Oleh karena itu, kambing bunting
harus diberikan pakan dalam jumlah yang cukup dan berkualitas baik, terutama
kandaungan protein dan energy. Kekurangan gizi pada saat induk bunting akan
mengakibatkan berat lahir anak yang rendah, lemah dan ahirnya mati.
Pemberian pakan harus
memperhatikan kondisi ternak jangan sampai berlebihan (overfeed),
terutama pada induk muda. Pemberian pakan yang terlalu banyak saat induk
bunting menyebabkan janin cempe terlalu besar sehingga mempersulit proses kelahiran.
Oleh karena itu pemberian pakan harus dalam jumlah cukup dengan kandungan gizi
yang seimbang sesuai dengan kebutuhan ternak.
Berikut ini adalah cara pemberian pakan untuk
kambing perah pada kondisi bunting:
1.
Beri pakan hijauan rumput
dan legume dalam jumlah berlebih (ad libitum) denga perbandingan 60%
rumput dan 40% legume/dedaunan.
- Beri pakan tambahan yang memiliki kandungan protein kasar (PK) 14-16% sebanyak 0.5-1kg/hari. Penambahan pakan sumber protein (konsentrat) 0.5-1kg atau bisa juga diganti dengan umbi-umbian (singkong. Ketela rambat) atau limbah agroindustri seperti ampas tahu, ampas tempe, ampas bier dan bungkil inti sawit. Pemberian pakan tambahan tersebut sebenarnya sudah cukup untuk memenuhi gizi induk bunting.
- Air selalu tersedia secara bebas
- Berikan tambahan mineral blok (garam) untuk mengatasi kemungkinan kekurangan mineral dalam pakan.
4. Pakan
induk menyusui dan pakan anak sebelum sapih
Pada saat menyusui
(laktasi) kebutuhan pakan induk dan anaknya merupakan satu kesatuan. Pada anak yang
menyusu langsung pada induknya, konsumsi pakan anak tergantung dari banyaknya
susu induk yang dihasilkan.
A.
Pakan Induk Menyusui
Induk menyusui membutuhkan
asupan nutrisi pakan paling banyak dibandingkan fase fisiologis lainnya. Hal
ini dikarenakan induk menyusui memerlukan gizi untuk proses menyusui selain
kebutuhan gizi untuk perbaikan kondisi tubuhnya pasca melahirkan. Pakan induk
menyusui paling tidak membutuhkan pakan yang mengandung protein kasar 14-16%.
Pakan jenis hijauan sebaiknya diberikan dengan porsi berlebih dengan rasio
hijauan jenis rumput 50% dan jenis legume 50%. Pakan tambahan diberikan dengan
kadar protein kering 14-16% sebanyak 0.5 hingga 1 kg/ekor/hari tergantung
banyak tidaknya produksi susunya.
Pemberian tambahan mineral
sangat diajurkan pada kondisi ini, tujuannya untuk menghindarkan kekurangan
mineral bagi si induk laktasi. Jenis pakan mineral yang diberikan bisa mineral
blok atau mineral komplit yang banyak dijual ditoko pakan ternak setempat.
B.
Pakan untuk anakan kambing perah sebelum
sapih
Usia Cempe
|
Jenis Pakan yang Diberikan
|
1-3 hari
|
Kolustrum Induk
|
4-7 hari
|
500-600cc/hari susu induk. Diberikan 3-4
kali per hari
|
2 minggu
|
800cc/hari campuran susu induk dengan susu
sapi (50:50), diberikan 3-4 kali/hari
|
3-4 minggu
|
1 ltr susu sapi diberikan 3 kali/hari
Mulai usia 4 minggu, cempe diperkenalkan
dengan pakan padat (hijauan/konsentrat) untuk merangsang perkembangan rumen.
Pakan konsentrat yang diberikan harus berkualitas baik dengan kandungan protein
kasar 15-18%. Contoh adalah sebagai berikut:
-Dedak padi
: 10-15%
-Pollard
: 15-20%
-Bungkil kedelai : 15-20%
-Onggok
: 25-30%
-Bungkil kelapa : 10-15%
-Molases
: 5-10%
-Mineral mix
: 1-2%
|
5-8 minggu
|
1.5-2ltr susu sapi/hari + rumput/legum +
konsentrat
|
9-10 minggu
|
Sama seperti diatas, namun pemberiannya 2
kali sehari
|
11-12 minggu
|
Pemberian susu sapi sekali sehari
(jumlahnya dikurangi hingga 1ltr/hari). Pakan hijauan dan konsentrat tersedia
setiap saat. Air minum mulai diperkenalkan.
|
Sumber table: Sutama,Budiarsana. Panduan
Lengkap Kambing & Domba, Penebar Swadaya 2009, hal 77-78.
Komentar
: Manajemen
Pemberian Pakan pada artikel diatas
sangatlah efektif bagi Kambing, terutama pada Kambing Perah. Dimulai
dari pemberian pakan kebutuhan utama hidup kambing perah, Pemberian pakan saat
ternak dalam masa kawin, Pemberian pakan saat ternak kambing perah bunting ,
dan Pakan induk menyusui dan pakan anak
sebelum sapih. Manajemen pemberian pakan yang baik sangat diperlukan
agar ternak dapat berproduksi optimal. Pemberian pakan harus dalam jumlah cukup
dengan kandungan gizi yang seimbang sesuai dengan kebutuhan ternak. Pemberian
pakan dalam komposisi yang sesuai akan membawa keuntungan bagi peternak. Dengan
system dan prosedur yang benar seperti diatas akan dapat menghasilkan ternak
yang berkualitas.
maaf kak blognya ga bisa di baca
BalasHapus