PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Enzim merupakan protein yang disentesis
oleh sel hidup untuk mengkatalisasi reaksi yang berlangsung didalamnya. Oleh
karena reaksi yang enzimatis sangat bervariasi, maka biokatalisator yang
dibentuk, jumlah maupun jenisnya tak terhitung banyaknya. Enzim merupakan
biokatalisator dengan spesifikasi dan efisiensi tinggi. Enzim dapat diproduksi
dengan cara mengektraksi dari jaringan tanaman atau hewan dan mikroorganisme.
Enzim secara khasnya disebut dengan
katalisator yaitu dapat mempercepat terjadinya suatu reaksi, tetapi pada
umumnya tidak ikut muncul dalam perekasian tersebut. Enzim ini juga merupakan
protein yang disintesis oleh sel hidup untuk mengkatalisis reaksi yang
berlangsung di dalamnya, enzim ini juga disebut biokatalisator dengan
spesifisitas dan efisiensi tinggi. Enzim ini diproduksi dengan cara
mengekstraksi dari jaringan tanaman atau hewan dan mikroorganisme. Di dalam
tubuh enzim ini sangat dibutuhkan oleh jaringan tubuh kita, karena jika tidak
ada enzim maka proses reaksi ditubuh kita akan berjalan lambat. Sebagai
parameter dari reaksi enzimatis yang diketahui dalam penelitian yaitu Kmax dan
Vmax yang menyatakan bahwa semakin murni suatu enzim maka akan semakin tinggi
pula spesifik aktifitasnya.
Tujuan
dan Manfaat
Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum enzim ini adalah untuk mengetahui pengaruh enzim papain dalam krim
santan kelapa untuk menghasilkan minyak, dan juga untuk mengetahui volume dan
mutu dari minyak yang dihasilkan.
Manfaat
Adapun manfaat dari Praktikum ini ialah agar mahasiswa
mengetahui dan dapat menilai terhadap warna, bau, dan rasa dari minyak yang
dihasilkan oleh pencampuran krim santan kelapa dan getah buah pepaya. Serta
untuk membandingkan pendapat yang berbeda-beda dari hasil penilaian mahasiswa.
TINJAUAN
PUSTAKA
Jameso Brends (2000), menyatakan bahwa enzim sebagai
katalisator karena enzirn sebagai suatu zat yang dapat mempercepat reaksi kimia
tanpa ikut atau muncul dalam hasil reaksi.
Jhonson (2002), menyatakan bahwa enzim yang berperan dalam
ekstraksi minyak kelapa adalah enzim yang menghidrolisis makro molekul
karbohidrat dan protein (proteolitik).
Reybred (2003), menyatakan bahwa enzim merupakan
biokatalisator dengan spesifisitas dan efisiensi tinggi.
Stone (2003), menyatakan bahwa keuntungan memproduksi enzim
dari mikroba antara lain biaya produksi lebih rendah dapat diproduksi dalam
waktu singkat serta mudah dikontrol.
Vones (2002), menyatakan bahwa aktivitas spesifik enzim
merupakan parameter reaksi enzim yang dapat mengambarkan daya kerja enzim yang
bersangkutan.
Wandi (2003), menyatakan bahwa hal yang perlu diperhatikan
karena enzim merupakan protein biokatalisator yaitu daya tahan pada pH, suhu,
dan lingkungan lain dengan kisaran yang tidak terlalu besar sehingga pemakaian
buffer dan pemilihan faktor lingkungan yang tepat penting diperhatikan.
Wibowo (2001), yang menyatakan bahwa pada penambahan getah
buah pepaya muda dengan krim santan kelapa jika dicampur antara yang dengan
yang lain maka dari warna rasa dan baunya akan jauh berubah dari awalnya.
MATERI
DAN METODA
Waktu
dan Tempat
Kegiatan praktikum ini dilaksanakan
pada hari Kamis Tanggal 18 April 2013, pada pukul 14.30 WIB s/d selesai di
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi.
Materi
Adapun
materi yang diparktikumkan ialah tentang Enzim. Alat yang digunakan pada
praktikum ini ialah Pemarut kelapa, neraca analitik, beker glass (1000 mL, 500
mL, 250 mL,100 mL), gelas ukur ( 50 mL, dan 100 mL), selang plastik,
Erlenmeyer, corong, Thermometer, botol inkubasi, pipet tetes, pipet takar,
Sentrifugasi, Water bath, kantong plastik, dan karet gelang.
Adapun
bahan yang digunakan pada praktikum ini ialah krim santan kelapa, getah buah
pepaya yang masih muda ( umur 2-3 bulan), aquades, alkohol ( 70% dan 90 %),
fenolftalien, NaOH (0,1 N standar), dan KOH 0,1 N standar).
Metoda
Adapun metoda yang
digunakan pada praktikum enzim antara lain pada penyediaan getah buah pepaya muda yaitu pertama buah
pepaya muda ditorehkan dengan alat tahan karat (pisau carter) yang terlebih
datrulu diolesi atau disterilkan dengan alkohol 70 % dan dipijarkan pada nyala
bunseru getah yang keluar ditampung sesuai dengan kebutuhan.
Pada penyedian getah buah pepaya pada krim santan kelapa
yaitu pertama kedalam 100 ml krim santan kelapa ditambahakan 3 ml getah buah
papaya kedalam botol inkubasi. Botol-botol ini lalu diinkubasikan ke dalam
inkobator pada suhu kamar. Bersihkan semua peralatan yang digunakan dan meja
kerja saudara dengan alkohol 70% srrat akan melakukan percobaan dan lakukan
juga perlakuan tanpa penambahan getah pepaya (sebagai kontrol).
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Enzim dapat di produksi
dengan cara mengekstraksi jaringan tanaman atau hewan dan mikroorganisme. Cara
ini memiliki beberapa kelemahan, sehinggga yang sering dan umum dilakukan
adalah cara membiakkan mikroba penghasil enzim yang dikehendaki pada media
tertentu kemudian diektraksi. Keuntungan memproduksi enzim dari mikroba antara
lain biaya produksi lebih rendah, dapat di produksi dalam waktu singkat serta
mudah dikontrol. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Stone (2003), menyatakan bahwa
keuntungan memproduksi enzim dari mikroba antara lain biaya produksi lebih
rendah dapat diproduksi dalam waktu singkat serta mudah dikontrol. Kecepatan
produksi enzim dapat lebih ditingkatkan dengan mengunakan strain mikroba,
induksi mutan dan perbaikan kondisi kultur pertumbuhannya.
Hasil
pengamatan
Getah
pepaya
No.
|
Nama
|
Uji
Organoleptik
|
|||||||
Warna
|
S/TS
|
Bau
|
S/TS
|
Rasa
|
S/TS
|
Tekstur
|
S/TS
|
||
1
|
Danang
Dwilingga
|
Putih
Kehijauan
|
TS
|
Aroma
Pepaya
|
TS
|
Pahit
|
TS
|
Lengket,
menggumpal di tangan
|
S
|
2
|
Riyan
Saputra
|
Putih
Kehijauan
|
TS
|
Aroma
Pepaya
|
S
|
Pahit
|
TS
|
Licin,
menggumpal di tangan
|
TS
|
3
|
M
Rasyid Ridho
|
Putih
Kehijauan
|
S
|
Aroma
Pepaya
|
S
|
Pahit
|
TS
|
Lembut,
lengket
|
S
|
4
|
Rina
Tisman
|
Putih
Kehijauan
|
S
|
Aroma
Pepaya
|
S
|
Pahit
|
TS
|
Licin
|
S
|
5
|
Desti
Anggraini
|
Putih
Kehijauan
|
S
|
Aroma
Pepaya
|
S
|
Pahit
|
TS
|
Lengket
|
TS
|
6
|
Jahtera
Manalu
|
Putih
Kehijauan
|
S
|
Aroma
Pepaya
|
TS
|
Pahit
|
TS
|
lembut
|
S
|
7
|
Eka
Setiawan
|
Putih
Kehijauan
|
S
|
Aroma
Pepaya
|
TS
|
Pahit
|
TS
|
Licin
|
TS
|
8
|
Agustin
Wulandari
|
Putih
Kehijauan
|
TS
|
Aroma
Pepaya
|
TS
|
Pahit
|
TS
|
Lengket
|
TS
|
Krim
santan kelapa
No.
|
Nama
|
Uji
Organoleptik
|
|||||||
Warna
|
S/TS
|
Bau
|
S/TS
|
Rasa
|
S/TS
|
Tekstur
|
S/TS
|
||
1
|
Danang
Dwilingga
|
Putih
susu
|
S
|
Harum
|
S
|
Hambar
|
S
|
Lembut
|
S
|
2
|
Riyan
Saputra
|
Putih
susu
|
S
|
Aroma
kelapa
|
S
|
Hambar
|
TS
|
Lembut
|
S
|
3
|
M
Rasyid Ridho
|
Putih
susu
|
S
|
Wangi
|
S
|
Hambar
|
S
|
Lembut
|
S
|
4
|
Rina
Tisman
|
Putih
susu
|
S
|
Wangi
|
S
|
Hambar
|
S
|
Lembut
|
S
|
5
|
Desti
Anggraini
|
Putih
susu
|
S
|
Harum
|
S
|
Hambar
|
TS
|
Lembut
|
S
|
6
|
Jahtera
Manalu
|
Putih
susu
|
S
|
Harum
|
S
|
Hambar
|
S
|
Lembut
|
S
|
7
|
Eka
Setiawan
|
Putih
susu
|
S
|
Harum
|
S
|
Hambar
|
TS
|
Lembut
|
S
|
8
|
Agustin
Wulandari
|
Putih
susu
|
S
|
wangi
|
S
|
Hambar
|
S
|
Lembut
|
S
|
Dalam praktikum ini jenis tanaman yang digunakan dalam uji
enzim ialah buah papaya. Karena papaya mengandung enzim papain yang kemudian di
campurkan dengan krim santan kelapa sehingga menghasilkan minyak. Enzim ini
diproduksi dengan cara mengekstraksi dari jaringan tanaman atau hewan dan
mikroorganisme. Jhonson (2002), menyatakan bahwa enzim yang berperan dalam
ekstraksi minyak kelapa adalah enzim yang menghidrolisis makro molekul
karbohidrat dan protein (proteolitik).
Wandi (2003), menyatakan bahwa hal yang perlu diperhatikan
karena enzim merupakan protein biokatalisator yaitu daya tahan pada pH, suhu,
dan lingkungan lain dengan kisaran yang tidak terlalu besar sehingga pemakaian
buffer dan pemilihan faktor lingkungan yang tepat penting diperhatikan.
Getah
pepaya + Krim santan kelapa
No.
|
Nama
|
Uji
Organoleptik
|
|||||||
Warna
|
S/TS
|
Bau
|
S/TS
|
Rasa
|
S/TS
|
Tekstur
|
S/TS
|
||
1
|
Danang
Dwilingga
|
Putih
Kehijauan
|
TS
|
Aroma
Pepaya
|
TS
|
Pahit
|
TS
|
Lengket,
menggumpal di tangan
|
S
|
2
|
Riyan
Saputra
|
Putih
Kehijauan
|
TS
|
Aroma
Pepaya
|
S
|
Pahit
|
TS
|
Licin,
menggumpal di tangan
|
TS
|
3
|
M
Rasyid Ridho
|
Putih
Kehijauan
|
S
|
Aroma
Pepaya
|
S
|
Pahit
|
TS
|
Lembut,
lengket
|
S
|
4
|
Rina
Tisman
|
Putih
Kehijauan
|
S
|
Aroma
Pepaya
|
S
|
Pahit
|
TS
|
Licin
|
S
|
5
|
Desti
Anggraini
|
Putih
Kehijauan
|
S
|
Aroma
Pepaya
|
S
|
Pahit
|
TS
|
Lengket
|
TS
|
6
|
Jahtera
Manalu
|
Putih
Kehijauan
|
S
|
Aroma
Pepaya
|
TS
|
Pahit
|
TS
|
lembut
|
S
|
7
|
Eka
Setiawan
|
Putih
Kehijauan
|
S
|
Aroma
Pepaya
|
TS
|
Pahit
|
TS
|
Licin
|
TS
|
8
|
Agustin
Wulandari
|
Putih
Kehijauan
|
TS
|
Aroma
Pepaya
|
TS
|
Pahit
|
TS
|
Lengket
|
TS
|
Dari pengamatan yang telah dilakukan, pada uji Organoleptik
terdapat hasil yang berbeda-beda, hal ini disebabkan karena berbedanya
penadapat masing-masing orang saat dilakukan pengujian. Pada saat getah buah
papaya ditambahkan dengan krim santan kelapa mengalami perubahan. Wibowo
(2001), yang menyatakan bahwa pada penambahan getah buah pepaya muda dengan
krim santan kelapa jika dicampur antara yang dengan yang lain maka dari warna
rasa dan baunya akan jauh berubah dari awalnya.
Enzim secara khasnya disebut dengan katalisator yaitu dapat
mempercepat terjadinya suatu reaksi, tetapi pada umumnya tidak ikut muncul
dalam perekasian tersebut ungkapan tersebut di dukung oleh pendapat Jameso
Brends (2000), menyatakan bahwa enzim sebagai katalisator karena enzirn sebagai
suatu zat yang dapat mempercepat reaksi kimia tanpa ikut atau muncul dalam
hasil reaksi.
Enzim ini juga merupakan protein yang disintesis oleh sel
hidup untuk mengkatalisis reaksi yang berlangsung di dalamnya, enzim ini juga
disebut biokatalisator dengan spesifisitas dan efisiensi tinggi. Reybred
(2003), menyatakan bahwa enzim merupakan biokatalisator dengan spesifisitas dan
efisiensi tinggi.
Enzim ini diproduksi
dengan cara mengekstraksi dari jaringan tanaman atau hewan dan mikroorganisme.
Di dalam tubuh enzim ini sangat dibutuhkan oleh jaringan tubuh kita, karena
jika tidak ada enzim maka proses reaksi ditubuh kita akan berjalan lambat.
Sebagai parameter dari reaksi enzimatis yang diketahui dalam penelitian yaitu
Kmax dan Vmax yang menyatakan bahwa semakin murni suatu enzim maka akan semakin
tinggi pula spesifik aktifitasnya. Vones (2002), menyatakan bahwa aktivitas
spesifik enzim merupakan parameter reaksi enzim yang dapat mengambarkan daya
kerja enzim yang bersangkutan.
PENUTUP
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari praktikum tentang
Enzim ialah Enzim merupakan protein yang disentesis oleh sel hidup
untuk mengkatalisasi reaksi yang berlangsung didalamnya. Oleh karena reaksi
yang enzimatis sangat bervariasi, maka biokatalisator yang dibentuk, jumlah
maupun jenisnya tak terhitung banyaknya. Enzim merupakan biokatalisator dengan
spesifikasi dan efisiensi tinggi. Enzim dapat diproduksi dengan cara
mengektraksi dari jaringan tanaman atau hewan dan mikroorganisme. Hasil uji
Organoleptik menghasilkan tanggapan indera yang berbeda-beda.
Saran
Sebaiknya
dalam melakukan praktikum, praktikan harus bisa memanfaatkan waktu yang telah
ditentukan, agar data yang diperoleh lebih akurat. Dan semoga pada praktikum
yang akan datang menjadi lebih baik dan kita semua bias menjalankan praktikum
ini dengan lebih paham lagi, serta menjaga ketenangan dan kebersihan lab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar